Kiwoom Securities: Asing Belum Minat Beli

Kiwoom Securities: Asing Belum Minat Beli

Kiwoom Securities - detikFinance
Rabu, 18 Nov 2015 08:25 WIB
Kiwoom Securities: Asing Belum Minat Beli
Jakarta - Mixed-nya Wall Street dan bursa regional serta tidak berubahnya BI Rate dapat mempengaruhi sentimen. IHSG bergerak naik kemarin namun dengan membentuk open gap, posisi di dekat level psikologis 4,500 serta belum adanya minat beli asing yang terlihat dapat memperlambat penguatan lanjutan. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat hari ini.

Β 

IPO - PT Buyung Poetra Sembada

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Buyung Poetra Sembada (BPS) berencana menjual 710 juta lembar saham (30.08% saham) dengan nilai nominal Rp 100 per lembar melalui proses IPO. Seluruh dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, antara lain untuk pembelian bahan baku dan produksi beras, biaya penunjang produksi lainnya, dll. BPS bergerak dalam bidang makanan, khususnya dalam pengolahan dan distribusi beras premium bermerek Topikoki sejak tahun 2003. BPS juga menjalin kerjasama dengan beberapa pasar modern untuk memproduksi beras dengan private label seperti Indomaret, Giant, Lotte Mart, Hero, Hypermart, dll. BPS memiliki 2 fasilitas produksi di pasar induk beras Cipinang (Jakarta Timur) dan di Subang (Jawa Barat). Kapasitas produksi di Cipinang tercatat sebesar 43,200 ton per tahun sedangkan kapasitas produksi di Subang mencapai 259,200 ton per tahun. Masa penawaran awal berlangsung pada 18-26 November dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 8 Desember.

Β 

ADHI - Kontrak baru

PT Adhi Karya (ADHI) meraih kontrak baru Rp 10.6 Triliun hingga akhir Oktober 2015. Jumlah tersebut setara 56.6% dari target perseroan tahun ini Rp 18.7 Triliun. Namun pencapaian kontrak baru selama 10M 2015 telah melampaui realisasi perolehan kontrak baru sepanjang tahun 2014 senilai Rp 9.2 Triliun. Kontribusi terbesar perolehan kontrak baru ADHI masih didominasi lini bisnis konstruksi sebesar 90% dan sisanya merupakan lini bisnis lain. Sebagian besar realisasi kontrak baru berasal dari proyek pemerintah dengan kontribusi 44%, proyek swasta kontribusi 33.1% dan sisanya proyek BUMN 22.9%. Kontrak baru yang diperoleh pada bulan Oktober lalu seperti pekerjaan SPAM Bengkulu (JO) senilai Rp 126 Miliar dan rehabilitasi bangunan utama daerah irigasi Klambu senilai Rp 142 Miliar.

Β 

KIJA & PPRO - Joint venture

PT PP Properti (PPRO) akan membentuk perusahaan patungan dengan PT Graha Buana Cikarang (GBC), anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA). Perusahaan patungan tersebut akan membangun apartmen sederhana di kawasan industri Jababeka, Cikarang (Jawa Barat). Apartemen tersebut akan dibangun diatas lahan seluas 2.58 Ha dengan segmentasi pasar khusus ditujukan untuk kelas menengah dan menengah bawah. Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani pada 17 November 2015 dengan kepemilikan saham sebesar 45% PT PP Properti dan PT Graha Buana Cikarang sebesar 55%.

Β 

META - Belanja modal

PT Nusantara Infrastructure (META) memperkirakan belanja modal mencapai Rp 2 Triliun tahun depan. Dana belanja modal akan digunakan untuk pengembangan tiga lini bisnis: bisnis menara telekomunikasi, jalan tol, dan pengelolaan air bersih. META berencana menambah 500-1,000 unit menara. Jika jumlah seluruhnya terealisasi maka dana yang dibutuhkan dapat mencapai Rp 1 Triliun. Di lini bisnis jalan tol META mengalokasikan dana sekitar Rp 500 Miliar hingga Rp 700 Miliar yang tergantung pada Pemerintah Daerah setempat untuk dapat memberi persetujuan proyek. Sisa belanja modal akan digunakan untuk pengelolaan air bersih. Komposisi pendanaan untuk belanja modal sekitar 80% berasal dari sumber eksternal dan 20% dari kas internal.

Β 

TMAS - Penambahan kapal

PT Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) menambah satu kapal ukuran besar setelah membeli tiga kapal berukuran kecil. Penambahan satu kapal ukuran besar merupakan belanja kapal terakhir TMAS tahun ini. Rencananya kapal ukuran besar tersebut digunakan untuk menambah operasional tol laut rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung. TMAS membeli kapal tersebut dari Prosper World Marine Co.Ltd. senilai US$ 5 Juta (sekitar Rp 74.24 Miliar) dan akan diserahterimakan pada 1Q 2016. Kapal berbobot 21,000 ton akan mengangkut komoditas seperti semen atau pupuk. Saat ini jumlah armada TMAS tercatat sebanyak 22 unit kapal.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads