Â
IPO - PT Kino Indonesia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Â
ABMM- Rencana ekspansi
PT ABM Investama (ABMM) melalui anak usahanya, PT Sumberdaya Sewatama, menandatangani heads of agreement (Hoa) dengan perusahaan asal Timur Tengah untuk penyediaan kebutuhan listrik cepat dan sementara hingga 1,200 MW di Timur Tengah dan Afrika melalui pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Perseroan mengalokasikan modal sebesar US$ 120 Juta dalam tiga tahun untuk pembelian mesin reciprocating diesel engine yang akan dikirim secara bertahap.
Â
ERAA - Jual asuransi ponsel
PT Erajaya Swasembada (ERAA) melalui anak usahanya, PT Erafone Artha Retailindo, bekerjasama dengan Amtrust Mobile Solutions Singapore Pte. Ltd. mendirikan perusahaan patungan PT Amtrust Mobile Solutions Indonesia yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa perlindungan ponsel dari kerusakan fisik dan kehilangan. Investasi pendirian perusahaan patungan berkisar Rp 15 Miliar hingga Rp 20 Miliar. Amtrust tercatat memiliki 60% saham dalam perusahaan patungan tersebut sedangkan sisa 40% saham dimiliki Erafone. Dalam jangka panjang PT Amtrust Mobile Solutions Indonesia tidak cuma melindungi ponsel yang dijual ERAA namun juga dari peritel ponsel lain.
Â
MYRX - Fokus properti kelas menengah kebawah
PT Hanson International (MYRX) fokus menggarap properti kelas menengah kebawah mulai tahun 2016 karena segmen pasar properti kelas menengah kebawah masih besar terlihat pada pencapaian marketing sales hingga Oktober 2015 mencapai Rp 1.5 Triliun. MYRX menargetkan harga properti menengah kebawah sekitar Rp 100 Juta hingga Rp 700 Juta untuk rumah. Sementara harga rumah toko (ruko) berkisar Rp 800 Juta hingga Rp 900 Juta. MYRX tengah mengincar lokasi di Serpong, Maja, dan Bekasi dengan target awal akuisisi lahan seluas 300 Ha. MYRX juga menargetkan marketing sales tahun depan dapat tumbuh 20%-40%.
Â
WTON - Target pendapatan
PT Wika Beton (WTON) menargetkan pendapatan 2015 mencapai Rp 2.6 Triliun, turun 18.75%Yoy dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 3.2 Triliun. Penurunan target pendapatan diakibatkan tertundanya realisasi proyek infrastruktur yang baru mulai berjalan September lalu. Namun demikian kontrak yang belum terealisasi dan tidak masuk laporan keuangan tahun ini, akan berkontribusi terhadap pendapatan tahun depan. Pencapaian kontrak baru pada 4Q 2015 baru dapat direalisasikan tahun depan.
(ang/ang)











































