Hampir seluruh indeks sektoral kompak dicatatkan menguat, dengan penguatan tertinggi dipimpin oleh indeks Misc Industry yang berhasil naik sebesar 4,87% dan mining yang menguat sebesar 3,04%. Penguatan terjadi seiring dengan rebound-nya harga minyak dan aksi buyback beberapa saham yang dilakukan oleh emiten.
Selain itu terapresiasinya rupiah sebesar 0,23% ke level Rp 13.382 juga ikut menjadi katalis positif pada perdagangan akhir pekan kemarin. Investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 152,92 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, bursa Amerika ditutup melemah karena adanya kekhawatiran terkait kenaikan suku bunga di masa depan untuk mengimbangi keuntungan di saham-saham energi dan material. Dow Jones melemah 0,34% ke level 16.639,97, S&P 500 tergelincir 0,19% menjadi 1.948,05, dan Nasdaq menguat sedikit sebesar 0,18% ke level 4.590,47.
PDB AS month to month (MoM) pada kuartal keempat ada di angka 1%, di atas estimasi sebelumnya yang hanya sebesar 0,7%. Ekonomi tumbuh pada tingkat 2% pada kuartal ketiga (periode sebelumnya). Berdasarkan data dari FedWatch program, secara tidak langsung trader melihat peluang 36% The Fed menaikkan suku bunga pada bulan Juni, dan 53% pada bulan Desember. Dari data lainnya, consumer spending naik secara signifikan, dari 0,1% pada periode sebelumnya menjadi 0,5% pada bulan Januari.
Sedangkan di bursa Eropa sendiri, ditutup menguat pada akhir pekan kemarin dan mencapai level tertinggi selama 3 minggu. FTSE 100 naik 1,38% menjadi 6.096,01, DAX menguat 1,95% ke level 9.513,3, dan CAC 40 juga mendaki 1,56% ke level 4.314,57. Penguatan ini dibantu karena melonjaknya harga logam yang mendorong penambang dan beberapa update dari perusahaan juga mendukung pasar.
Sektor pertambangan merupakan kunci atas penguatan di perdagangan kemarin, dengan indeks STOXX Europe 600 Basic Resources menguat 3,9%. Saham-saham Glencore, BHP Billiton, dan Rio Tinto juga naik sebesar 2,9% - 7,9%. Mereka menopang FTSE 300 menguat 1,6% dan sempat menyentuh angka 1.312,23 yang merupakan angka tertinggi pada awal Februari.
Saham minyak menjadi kedua terbaik setelah pertambangan, naik sebesar 3,6% yang didorong oleh menguatnya harga minyak. Ditambah lagi, pasar juga mendapat sentimen positif karena data PDB amerika yang kuat dan menyusulnya komentar menenangkan dari para pemimpin keuangan dunia.
Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak terbatas dengan kecenderuangan menguat. Secara teknikal, indikator stochastic dan RSI bearish, MFI flat dan histogram MACD negatif. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak pada kisaran 4.685-4.796.
(dnl/dnl)











































