Penguatan IHSG kemarin diikuti penguatan rupiah atas dolar AS 0,5% di Rp 13.271, dan rendahnya tekanan jual pemodal asing. Setelah sembilan sesi perdagangan mencatatkan penjualan bersih, kemarin pemodal asing terlihat mulai kembali masuk ke pasar tercermin dari pembelian bersih asing mencapai Rp 102,89 miliar.
Aksi beli terutama melanda saham tambang batu bara, perkebunan, dan properti. Penguatan IHSG kemarin lebih bersifat teknis setelah beberapa saham unggulan harganya sudah relatif murah sehingga terjadi technical rebound.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan dari dua emiten ritel tersebut merosot meningkatkan kekhawatiran tingkat konsumsi masyarakat AS yang melemah.
Sedangkan harga minyak mentah tadi malam naik hampir 3% di US$ 45,99/barel setelah data cadangan minyak mentah AS pekan lalu anjlok 3,41 juta barel dibandingkan perkiraan naik 750 ribu barel. Kenaikan harga minyak mentah ini membuat dolar AS kembali tertekan.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. IHSG berpeluang menguat terbatas dengan dukungan saham sektor berbasiskan komoditas. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.770 hingga resisten d.i 4835.
S1 4770 S2 4740 R1 4835 R2 4880
Saham Pilihan
- BMRI 9500-9800 Buy, SL 9100
- BBNI 4640-4750 Buy, SL 4400
- BDMN 2900-3050 Buy, SL 2700
- SMGR 9550-9900 Buy, SL 9350
- ADRO 680-725 TB, SL 650
- CTRA 1275-1330 Buy, SL 1200
- SIMP 515-550 Buy, SL 480











































