ANTM - Kerjasama dengan Freeport dan Smelting
PT Aneka Tambang (ANTM) bersama dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting bekerjasama membangun precious metal refinery. Pabrik tersebut merupakan pabrik pengolahan anoda slime menjadi dore, atau bahan emas lantakan di Gresik (Jawa Timur). Proyek tiga perusahaan ini memiliki kapasitas pengolahan sebesar 6,000 ton anoda slime per tahun atau dapat menghasilkan 60 ton emas per tahun.
BSDE - Emisi obligasi
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) dikabarkan hanya akan menerbitkan obligasi senilai Rp 650 Miliar dari rencana emisi awal Rp 1.5 Triliun. Langkah tersebut dilakukan karena BSDE tidak mau menaikkan kupon untuk mengantisipasi penurunan suku bunga. Obligasi tersebut merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan II 2016 senilai total Rp 3 Triliun. BSDE akan menerbitkan obligasi Seri A dengan tenor 5 tahun menawarkan kupon 9% dan Seri B dengan tenor 7 tahun menawarkan kupon 9.2%. Sekitar 40% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk akuisisi lahan, 40% untuk pengembangan proyek properti, dan sisanya untuk modal kerja. Tahun ini BSDE mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 4 Triliun dimana Rp 1 Triliun diantaranya dialokasikan untuk akuisisi lahan. BSDE berencana mengakuisisi lahan seluas 800 Ha dalam beberapa tahun kedepan. Pada akhir Maret lalu BSDE tercatat memiliki lahan seluas 3,954.9 Ha yang belum dikembangkan, dimana 2,307 Ha diantaranya berada di kawasan BSD City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana memasuki bisnis pembibitan tanaman palawija dengan bekerjasama dengan PT East West Seed Indonesia (Ewindo) untuk pembibitan benih kentang. Kerjasama ini merupakan kemitraan strategis Indonesia dan Belanda. Kerjasama kedua pihak meliputi penelitian, pengembangan, produksi, dan pemasaran benih kentang hibrida. Pada tahap pertama Ewindo dan INDF menganggarkan investasi US$ 10 Juta. Manajemen INDF mengungkapkan kerjasama ini merupakan bisnis jangka panjang dan dapat diperluas hingga masuk ke pembibitan palawija.
TPIA - Proyeksi pendapatan
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) memproyeksikan pendapatan tahun ini mencapai US$ 2 Miliar, naik 53.8% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar US$ 1.3 Miliar. Peningkatan volume poduksi cracker etilena perseroan sebesar 43% menjadi sebanyak 860 ribu ton per tahun menjadi salah satu faktor pendukung kinerja. TPIA memperkirakan margin EBITDA dan laba bersih pada 2016 diproyeksikan masing-masing diatas 19% dan 10% dibandingkan tahun lalu masing-masing sebesar 11.2% dan 1.9%. TPIA mengalokasikan dana belanja modal tahun ini sebesar US$ 70 Juta, turun dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai US$ 200 Juta.
(ang/ang)