Dana Asing Masuk Pasar Modal Mulai Berkurang

Dana Asing Masuk Pasar Modal Mulai Berkurang

Ellen May - detikFinance
Kamis, 04 Agu 2016 08:36 WIB
Dana Asing Masuk Pasar Modal Mulai Berkurang
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Semangat Pagi..

Pagi hari ini, sebelum Anda memulai aktivitas hari ini, Anda akan membaca tentang pemangkasan anggaran belanja pemerintah, dan arah gerak pasar saham hari ini, melalui #kopipagi 4 Agustus 2016.

Bursa Amerika hari ini bergerak menghijau, Indeks Dow Jones ditutup pada level 18.355,00 atau menguat 41,23 poin (+0,23%). Indeks S&P juga ditutup menguat 6,76 poin atau 0,31% pada level 2.163,79.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang sudah kita antisipasi dalam #Kopipagi dan #kopisore kemarin, harga minyak sudah menyentuh area support dan akan berbalik arah (rebound). Penguatan Bursa Amerika ini mendapat sentimen dengan kembalinya harga minyak berada pada level 41,06 atau menguat 1,55 poin (+3,92%).

Di Indonesia, Setelah bergerak mixed, IHSG ditututup pada level 5.351,88 atau melemah 21,45 poin (-0,40%).

Pada perdagangan kemarin, sebanyak 7 dari 10 sektor ditutup melemah, di mana sektor infrastruktur (-1,37%) menjadi sektor dengan pelemahan terdalam.

Tahukah Anda, pemerintah memangkas anggaran belanja sebesar Rp 133,8 triliun untuk tahun ini. Namun, jangan khawatir, karena pemangkasan tersebut bukan terjadi pada program prioritas sehingga tidak terlalu berpengaruh untuk keadaan ekonomi. Pemangkasan tersebut dilakukan terhadap anggaran belanja Kementerian/Lembaga (Rp 65 triliun) dan transfer daerah (Rp 68,8 triliun).

Meski pemerintah melakukan pemangkasan terhadap APBN-P 2016, pemerintah tidak mengubah target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% .

Pemangkasan anggaran belanja ini tidak bisa dihindarkan karena kemungkinan terjadi shortfall dalam penerimaan negara. Apakah yang dimaksud dengan Shortfall? Shortfall adalah selisih penerimaan negara dengan target pajak senilai Rp 219 triliun.

Apa penyebabnya ? Penyebabnya adalah, pertama, adanya penurunan peneriman Pajak Penghasilan yang terkait kegiatan ekspor-impor (PPh pasal 22). Penurunan ini disebabkan karena aktifitas perdagangan yang masih rendah akibat harga komoditas dan volume penjualan komoditas ekspor turun.

Kedua, banyak Wajib Pajak (WP) yang telah mengajukan restitusi di tahun ini. Jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015. Penyebab tingginya restitusi ini adalah, banyak WP yang membayar pajaknya terlalu besar dibandingkan pajak terutang. Akibatnya, ada kelebihan bayar yang harus dikembalikan pemerintah.

Meski terjadi pemangkasan anggaran, defisit anggaran diprediksi tetap pada level 2,5% lebih besar dari target pemerintah tahun 2016 sebesar 2,35%. Defisit tersebut dipicu adanya penambahan biaya sebesar Rp 17 triliun.

Bagaimana dengan pasar saham hari ini?

Saya melihat adanya tanda profit taking di bursa, dengan mengecilnya nett buy asing, dan adanya tanda pembalikan arah secara teknis. Saham-saham sektor perbankan rawan profit taking jangka pendek.

Saya masih melihat bahwa saham-saham yang terkait dengan pergerakan harga minyak, yaitu saham-saham energi seperti batu bara dan CPO, berpotensi untuk menggeliat hari ini, seperti contohnya saham PTBA, HRUM, ITMG, BWPT, dan LSIP.

Saham ASSA sudah menguat 28% sejak dicantumkan dalam Premium Updates 25 Juli lalu, dan kemarin saham tersebut menguat hampir 10%. Selain ASSA, kemarin BJTM hari ini menguat 13% atau sudah menguat 28% sejak dicantumkan dalam Premium Updates 28 Juli. Demikian pula saham NIKL dari Premium Updates 28 Juli 2016 saat ini sudah naik capai 30 %. Tetap waspada ya... Jangan euphoria. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads