Tahukah Anda, saat ini kita sedang berada dalam siklus apa? Apa yang terjadi saat ini? Dan apa siklus yang menanti setelah ini?
Mengetahui siklus perekonomian sangatlah penting untuk mengambil tindakan dalam investasi maupun trading. Siklus secara teknikal bisa dibaca melalui grafik harga saham. Secara fundamental, siklus perekonomian bisa dibaca dari pergerakan indikator makro seperti halnya GDP, inflasi dan data tenaga kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik Bruto) mengukur nilai dari keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah negara yang menunjukkan ukuran kekuatan perekonomian negara tersebut.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau lebih terkenal dengan sebutan GDP, adalah sebuah indikator ekonomi yang paling sering digunakan untuk melihat kesehatan ekonomi sebuah negara. Dengan meningkatnya GDP biasanya berarti ada peningkatan konsumsi masyarakat dan hal ini baik, artinya ekonomi mulai membaik, kemampuan masyarakat untuk membelanjakan uangnya meningkat.
Berdasarkan sumber yang saya dapatkan dari Trading Economics, terlihat bahwa realisasi pertumbuhan GDP saat ini adalah 4.02% dan pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan GDP hanyalah -0,36% sejak periode 2015-2016 dan angka 4,02% ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2005.
Pertumbuhan GDP pada kuartal terakhir positif sebesar 4,02%, jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang minus 0,36% dan minus 1,83%.
Apa artinya? Perubahan pertumbuhan GDP dari negatif menjadi positif merupakan pertanda bahwa pasar masuk dalam tahap recovery.
Meningkatnya GDP juga menunjukkan bahwa daya beli masyarakat mulai menguat, yang akan mendongkrak recovery pada berbagai sektor. Salah satunya, sektor otomotif.
Meningkatnya permintaan produk kendaraan roda empat PT Astra International Tbk merupakan salah satu sinyal meningkatnya kemampuan belanja masyarakat.
Dengan suku bunga yang rendah, akan lebih mendorong lagi masyarakat untuk membelanjakan uangnya melalui KKB (Kredit Kendaraan Bermotor). Walaupun belum disetujui, stimulus lainnya juga datang dari FSA yang berencana me-nol-kan down payment untuk kendaraan bermotor.
Dengan adanya berbagai sentimen di atas, saya masih melihat otomotif masih berpeluang untuk menguat apalagi jika didukung dengan laporan penjualan yang meningkat.
Selain dari perubahan daa GDP ke arah yang lebih positif, membaiknya data tenaga kerja, juga merupakan sebuah indikator terjadinya fase recovery pada perekonomian.
Pada Jumat pekan lalu tepatnya tanggal 5 Agustus 2016, Bursa Amerika bergerak menguat, Indeks Dow Jones ditutup pada level 18.543,53 atau menguat 191,48 poin (+1,04%) didorong oleh sentimen positif dari data ketenagakerjaan yang dilaporkan menambah 250.000 pekerja. Hasil tersebut jauh lebih baik dari ekspetasi pelaku pasar.
Pertanyaan berikutnya, apa yang sebaiknya kita lakukan dalam tahap recovery ini?
Seperti yang saya tulis dalam kisah bit.ly/semutbelalangtrader, yang sebaiknya kita lakukan adalah, nikmati kondisi pasar yang sedang uptrend saat ini, trading dengan berhati-hati, tetap waspada hingga fase full recovery tiba dan siklus berputar ke fase berikutnya yaitu fase resesi.
IHSG masih berpotensi bergerak menguat dan menguji resisten di level 5.524, yang merupakan resisten terkuatnya. Waspadai profit taking dan pembalikan arah pada area tersebut!
Saat ini, hampir semua sektor masih uptrend, namun saya melihat sektor perbankan mulai rawan profit taking jangka pendek. Sektor pertambangan seperti ANTM, TINS, dan saham-saham batu bara masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan. Demikian pula dengan sektor properti dan konstruksi.
Beberapa saham yang diulas dalam Premium Access 25 -29 Juli sudah menguat signifikan dan mulai waspadai profit taking seperti saham ASSA 26%, SMBR 52%, PPRO 44%. Saham HRUM sudah menguat 12% dan masih bisa hold sesuai key action.
Sementara itu, saham KINO kena pembatasan risiko pada 1 Agustus 2016. Jumat 5 Agustus 2016 saham KINO kembali breakdown dari suportnya, saya ingatkan lagi untuk sell / hindari saat ini. Saham ISAT kena level pembatasan risiko di 6.800, dan saat ini sudah melemah -4,4% dari area suport, batasi risiko. (wdl/wdl)











































