Heboh Saham BUMI (Lagi)

Heboh Saham BUMI (Lagi)

Ellen May - detikFinance
Kamis, 20 Okt 2016 09:31 WIB
Foto: Istimewa (Penulis Artikel; Ellen May)
Jakarta - Selamat pagi,

Bukan saham BUMI namanya kalau nggak bikin cerita. Pada tanggal 5 Oktober 2016 yang lalu, BUMI menampakkan denyut nadi pertamanya setelah tertidur sejak bulan Juli 2016, dan kemarin BUMI meroket sebesar 35% disusul dengan saham BRMS yang meroket 26%.

Akankah lonjakan harga saham BUMI ini menjadi awal dari babak baru saham BUMI dan rekan-rekannya 1 grup? Ataukah kenaikan ini hanya bersifat sementara/semu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang sudah pernah saya ceritakan sebelumnya, saya merasa seperti deja vu saat ini, seperti sedang mengulang tahun 2006-2007 di mana saham-saham tambang mulai beterbangan.

Si BUMI, tidak selamanya ia akan membumi. Akankah ia kembali meroket hari ini? Bagaimana saham BUMI?

Saya tidak lagi akan mengulas fundamental saham BUMI, karena kita semua sama-sama tahu bagaimana fundamentalnya. Secara teknikal, pola akumulasi mulai nampak sejak bulan Juni sebelum akhirnya si Bumi tidur lagi pada Juli-September.

Anda sempat beli kemarin? Selamat ya..

Kalau belum sempat beli gimana? Apakah saham ini direkomendasikan?

Saya melihat, lonjakan harga saham BUMI dan BRMS kemarin, berpotensi menjadi awal dari debut baru saham BUMI di akhir tahun 2016 hingga pertengahan 2017 nanti.

Meski demikian, pada pergerakan harian, saham ini masih sangat fluktuatif dan volatile dalam pergerakan jangka pendeknya. Naik 35% sehari kemarin, saham BUMI hari ini ada potensi alami retracement/koreksi di area 95-100.

Saya beli saham ini nggak? Sejujurnya, saya belum beli!

Ada beberapa pertimbangan. Risiko volatilitasnya yang sangat besar, dan juga nominal saham yang sangat kecil (demikian pula halnya dengan BRMS) membuat saham ini sangat leveraging.

Leverage artinya dongkrak, dongkrak profit dan dongkrak risiko. Selain itu, saya masih menanti pola dari saham ini terbentuk sempurna.

Jadi, kesimpulannya, apakah saham BUMI ini direkomendasikan? Boleh beli nggak?

Jika Anda ingin beli, sebaiknya tunggu retracement, dan batasi jumlah saham yang ingin Anda beli, sebesar risiko yang bisa Anda tolerir (ini beda-beda untuk masing-masing orang). Yang bikin trader berhasil bukan semata-mata analisis saham.

Bagaimana perdagangan saham hari ini?

Bursa Amerika bergerak menghijau. Indeks Dow Jones ditutup pada level 18.202,62 atau menguat 40,68 poin (+0,22%). Penguatan ini mendapat sentimen dari data kinerja emiten yang lebih baik dari ekspektasi pasar.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 20,76 poin (-0,39%) di level 5.409,28.

Harga Minyak Dunia

Harga minyak dunia jenis WTI mengalami peningkatan 2,31% di level US$ 51,39 per barel. Hal ini dikarenakan data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS. Hal ini menjadi sentimen positif untuk pergerakan sektor pertambangan pada hari ini.

Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto (PDB) China naik 6,7% pada kuartal ketiga dibandingkan setahun sebelumnya/stagnan jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Data ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Industri jasa menopang ekspansi pada tiga kuartal pertama dengan pertumbuhan sektor tersebut sebesar 7,6%.

Hal ini tidak memberi pengaruh besar pada pergerakan pasar karena sama dengan ekspektasi (tidak lebih baik/kurang baik).

Kondisi ini dapat memberi ruang bagi kebijakan pemerintah untuk menahan pinjaman yang membengkak serta membatasi risiko finansial berlebihan. (drk/drk)

Hide Ads