CPO Kena Imbas Positif Melemahnya Ringgit

CPO Kena Imbas Positif Melemahnya Ringgit

Ellen May - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2016 09:54 WIB
Foto: Istimewa (Penulis Artikel; Ellen May)
Jakarta - Pagi,

Meski beberapa hari ini IHSG bergerak stagnan/terkonsolidasi, seperti biasa, kita masih mendapatkan peluang keren dengan trading pada saham-saham tertentu.

Setelah sukses dengan AGRO, TRAM, dan NIKL dengan keuntungan mencapai 85-100% lebih, ada beberapa saham lain yang menjadi kandidat berpotensi untuk meroket, demikian pula dengan update saham-saham yang sudah melejit seperti NIKL, AGRO dan TRAM, apa strategi yang akan dilakukan setelah ini.

Bagaimana perdagangan saham hari ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bursa AS bergerak mixed. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,31% di level 19.083,18. Pasar saham AS ditutup mixed seiring aksi investor menyelami data ekonomi AS, termasuk hasil notulensi pertemuan The Federal Reserve bulan November.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,14 % di level 5.211 . Hari ini saya lihat IHSG akan bergerak mixed dalam range 5.100-5.300.

Oh ya, saya ada info soal industri CPO.

Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) kembali menguat seiring dengan pelemahan ringgit. Namun kenaikan CPO ini terancam oleh meningkatnya suplai hingga berkurangnya angka permintaan. Jadi penguatan harga CPO sifatnya sementara saja.

Pelemahan ringgit yang cukup signifikan memberikan dampak pada harga CPO. Ringgit melemah di hadapan dolar AS karena adanya sentimen kenaikan suku bunga.

Prospek CPO jika dilihat dari pelemahan ringgit masih akan menguat, karena adanya potensi ringgit akan melemah seiring dengan penguatan dolar AS.

Selain itu, Malaysian Palm Oil Association memprediksi produksi CPO periode November akan turun 3,6% dibanding periode sama bulan sebelumnya. Jika produksi CPO berkurang ini merupakan sentimen positif untuk industri CPO yang bisa membuat harga saham CPO menguat.

Salam Profit,

Ellen May (drk/drk)

Hide Ads