Bagaimana pagi hari Anda? Semoga di pagi hari yang indah ini, Anda dipenuhi semangat dan energi positif untuk menjalani aktivitas Anda.
Hari ini adalah 4 hari sebelum Natal, dan hawa liburan semakin terasa. Sambil menikmati sarapan Anda, mari kita simak bersama kopipagi hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Indeks Dow Jones terus menguat dalam perjalanannya menuju 20.000 , IHSG justru masih mengalami tekanan.
Level resisten 5524 tidak mudah dijebol sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden.
Kemarin IHSG terkoreksi sesuai dengan antisipasi kita yaitu di level 5.150-an. Hari ini pun IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan support sekitar 5.050-5.075 yang menjadi support krusial. Jika level 5.150 berhasil menahan, ada potensi untuk IHSG memantul ke area resisten sebelumnya.
Beberapa saham yang layak untuk diperhatikan antara lain BJTM, BMTR, MNCN, MSKY. Hal ini masih di sebabkan oleh kondisi perekonomian global yang kurang kondusif dan kurangnya sentimen dalam negeri.
Harapan Investor Global pada Ekonomi Amerika
Di saat IHSG dilanda capital outflow, bursa Amerika Serikat justru mencatatkan Net Buy. Menjelang akhir tahun ini investor global fokus terhadap hal-hal yang kemungkinannya akan berjalan baik.
Di balik kenaikan bursa Amerika Serikat terdapat harapan investor akan kemudahan dari kebijakan fiskal di pemerintahan Trump.
Lalu Bagaimana dengan IHSG?
IHSG masih tertekan disebabkan karena capital outflow dari para investor. Pelaku pasar saat ini berharap pada pemerintah, kebijakan apakah yang menjadi Counter Attack demi perekonomian Indonesia.
Akankah perekonomian dalam negeri cukup menjadi katalis positif di tengah sentimen global?
Langkah BKPM Antisipasi Trump Effect
Menguatnya nilai mata uang dolar AS pasca Fed Rate dan terpilihnya Trump kemarin disebut sebagai fenomena global green back.
Namun, fenomena ini membuat arus keluar permodalan atau capital outflow. Untuk itu, BKPM akan melakukan langkah konkrit, yaitu dengan meningkatkan kualitas layanan untuk sektor investasi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan investasi diharapkan tumbuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Investasi tahun depan diharapkan mencapai Rp 678,8 triliun dan pada tahun 2018 dapat mencapai Rp 860 triliun.
Peningkatan mutu dan layanan dalam melakukan investasi memang penting, akan tetapi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan sebagai sentimen positif juga di butuhkan untuk keyakinan pada perekonomian ke depannya.
Pada pertengahan minggu menjelang liburan ini, banyak hal yang perlu kita siapkan. Tidak hanya untuk liburan tetapi untuk awal tahun juga.
Salam profit,
Ellen May (drk/drk)











































