Hari ini adalah perdagangan terakhir jelang long holiday, dan bahkan banyak pula di antara kita yang melanjutkan liburan hingga akhir tahun 2016 ini. Sebelum saya bahas 4 hal penting yang bakal jadi penggerak pasar hari ini, saya ingin review dulu mengapa IHSG kemarin turun.
IHSG masih bergerak tertekan sesuai dengan antisipasi kita kemarin, dan juga hari ini pun IHSG masih berpotensi untuk mengalami tekanan meski koreksi sifatnya sudah mulai terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, saya melihat bahwa indeks Dow Jones sendiri sudah berada di puncak "pohon cemara" alias menguji resisten terkuat di level 20.000 yang sangat tidak mudah untuk dilampaui.
Apakah akan terjadi window dressing/Santa Claus Rally di akhir tahun ini?
Apa saja sih hal penting di perdagangan hari ini?
Berikut 4 hal penting yang mempengaruhi pergerakan pasar hari ini:
1. Upgrade Rating Surat Utang 4 BUMN
Seperti yang sudah kita baca dalam kopisore kemarin, saya sempat bahas sedikit tentang Fitch Ratings.
Fitch Ratings adalah sebuah lembaga pemeringkat internasional. Nah, barusan saja lembaga pemeringkat bergengsi ini mengeluarkan rating investasi terhadap Indonesia. Pada rating ini, mereka menaikkan status menjadi positif untuk investasi di Indonesia.
Tak tanggung tanggung, Fitch Ratings juga menaikkan rating 4 BUMN sebagai follow up. Perusahaan yang dinaikkan rating-nya menjadi positif adalah PT Pelindo III, PT PGN Tbk (PGAS), PLN dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hal ini adalah salah satu pengakuan dunia akan positifnya investasi di dalam negeri. Hal ini dapat mendorong tingkat kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Ini juga menjadi sentimen positif penggerak harga bagi saham - saham BUMN tersebut.
2. China Menaikkan Produksi Timah dan Nikel
Dari sektor komoditas, harga nikel dan timah turun setidaknya -2%. Hal ini disebabkan rilis data oleh China bahwa mereka akan menaikkan produksi komoditas nikel dan timah.
Kenaikan produksi tersebut akan menyebabkan banyaknya timah dan nikel di pasar. Kenaikan jumlah barang membuat turunnya harga komoditas timah dan nikel.
Beberapa saham yang terkait dengan sentimen ini antara lain INCO, ANTM, TINS. Ulasan secara teknikal, ANTM dan TINS kena resisten kuat.
3. Masuknya Perusahaan Farmasi India ke Indonesia
3 perusahaan farmasi asal India akan menanam modal di Indonesia. Saat ini 90% kebutuhan bahan baku industri farmasi berasal dari impor. Selain masuknya modal ke Indonesia, industri farmasi dapat memotong 50% impor bahan baku dari masuknya 3 perusahaan ini.
Berkurangnya impor dapat berakibat pada penambahan surplus neraca perdagangan. Hal ini sangat baik bagi perekonomian Indonesia dan saham sektor farmasi seperti KLBF dan KAEF karena berkurangnya harga produksi juga menjadi keuntungan bagi sektor farmasi.
4. Indonesia menjadi Salah Satu Pilihan Terbaik Investor Global untuk tahun 2017
Dikutip dari Bloomberg, Indonesia menjadi salah satu pilihan terbaik dalam investasi oleh lembaga - lembaga keuangan global. Dari Morgan Stanley, HSBC Global Asset Management , Credit Suisse hingga Mizuho Bank di Tokyo memilih investasi di Indonesia.
Pilihan para investor global ini beragam dari nilai mata uang rupiah, surat utang hingga saham - saham dalam negeri menjadi salah satu rekomendasi mereka.
Hal ini menjadi pertanda akan banyak investor global yang akan menanamkan modalnya. Optimisme investor global terhadap negara kita menjadi sentimen segar bagi outlook tahun 2017.
Para investor global ini sudah mulai mempersiapkan diri menyambut tahun 2017. Sayang sekali jika Anda tidak menikmati keuntungan di negeri sendiri.
Semoga Kopipagi hari ini bermanfaat maksimal.
Salam profit,
Ellen May (drk/drk)











































