OSO Securities: Membuka 2017, IHSG Bakal Positif

OSO Securities: Membuka 2017, IHSG Bakal Positif

OSO Securities - detikFinance
Selasa, 03 Jan 2017 08:20 WIB
OSO Securities: Membuka 2017, IHSG Bakal Positif
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Hari terakhir perdagangan di bursa pada tahun 2016, IHSG ditutup pada level 5.296,71. IHSG mengalami kenaikan sebesar 2,87% (MoM) atau 15,32% (YoY). Kenaikan IHSG pada pekan terakhir pada tahun 2016, salah satunya dipicu oleh aksi window dressing pada saham-saham bluechip yang membuat IHSG sempat kembali menembus ke level 5.300-an.

Performa kinerja indeks sektoral di bursa juga sangat cemerlang, di mana sepanjang tahun 2016 semua sektor menguat. Penguatan tertinggi dipimpin oleh sektor pertambangan yang menguat sebesar 70,73% diikuti oleh sektor industri dasar dan aneka industri yang masing-masing menguat sebesar 31,96% dan 29,64%.

Sepanjang tahun 2016, pelaku pasar asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp 3,35 triliun. Sementara secara keseluruhan (all market) pelaku pasar asing mencatatkan transaksi net buy sebesar Rp 12,92 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencapaian IHSG sepanjang tahun 2016 patut dibanggakan karena IHSG mampu menempati posisi Bursa Efek Indonesia sebagai bursa dengan kinerja terbaik kedua di kawasan Asia pasifik.

Sepanjang tahun ini penggalangan dana di pasar saham mencapai Rp 668 triliun, meningkat 41,27% dari tahun lalu yang mencapai Rp 473 triliun. Penggalangan dana tersebut berasal dari IPO saham, rights issue, waran, obligasi negara, dan obligasi korporasi.

Aksi emisi obligasi korporasi sepanjang tahun 2016 mampu menembus Rp 100 triliun atau tepatnya Rp 113 triliun. Adapun emisi obligasi negara mencapai Rp 470 triliun. Sepanjang 2016, terdapat 15 korporasi yang menggelar IPO, jumlah tersebut di bawah target BEI sebanyak 25 perusahaan.

Pertumbuhan ekonomi domestik kuartal III tercatat sebesar 5,02% sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya 5,19%. Namun pertumbuhan ini masih lebih tinggi dibandingkan kuartal III-2015 yang hanya 4,74%. Kondisi ekonomi domestik yang membaik mendorong terapresiasinya rupiah sebesar 2,5% ke level Rp 13.473/US$.

Selain itu, tingkat suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate berada di level yang rendah yaitu 4,75%. Keputusan tersebut di ambil Bank Indonesia seiring dengan inflasi yang rendah dan defisit transaksi berjalan yang terkendali.

Mengawali tahun 2017 ini, IHSG akan bergerak menguat di kisaran 5.278- 5.376. Secara teknikal, indikator stochasctic oscillator bullish, RSI cenderung flat sementara MFI kuat dan histogram MACD positif. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads