Kiwoom Securities: IHSG Bisa Bergerak Negatif

Kiwoom Securities: IHSG Bisa Bergerak Negatif

Kiwoom Securities - detikFinance
Selasa, 17 Jan 2017 08:52 WIB
Jakarta - Cenderung melemah, sebagian besar bursa dunia belum dapat memperbaiki sentimen. IHSG bergerak turun tipis di tengah masih adanya minat jual asing kemarin yang masih membuka peluang untuk menuju diagonal support jangka panjangnya. Maka, kami memperkirakan IHSG masih akan berada di kisaran negatif hari ini.



ISAT - Belanja modal

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Indosat (ISAT) mengalokasikan dana belanja modal tahun ini senilai Rp 7.5 Triliun. Dana belanja modal akan dialokasikan untuk memperbaiki serta memperluas jaringan 3G dan 4G serta memperkuat teknologi informasi. Dengan alokasi belanja modal sebesar Rp 7.5 Triliun perseroan mengharapkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 8%. Hingga 3Q 2016, perseroan telah menambah 1,851 unit base transceiver station (BTS). Dengan penambahan BTS baru tersebut jumlah BTS untuk 3G menjadi 26,273 unit naik 16% (Yoy) dan BTS 4G menjadi 4,080 unit. Seluruh dana belanja modal perseroan tahun ini berasal dari kas internal.



MYOR - Rencana emisi obligasi

PT Mayora Indah (MYOR) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2 Triliun dimana untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi senilai Rp 500 Miliar yang terdiri dari 2 seri. Obligasi Seri A bertenor 5 tahun dan Seri B bertenor 7 tahun. Separuh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk pelunasan sukuk yang jatuh tempo pada bulan Mei dan sisanya untuk modal kerja. Pefindo memberi peringkat idAA- terhadap rencana emisi obligasi MYOR. Penawaran awal berlangsung antara 18 Januari hingga 1 Februari dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 10 Februari 2017.



PALM - Pengembalian modal

PT Provident Agro (PALM) akan melakukan pengembalian modal senilai Rp 605.16 Miliar kepada pemegang saham dengan menurunkan nilai nominal saham dari Rp 100 per lembar menjadi Rp 15 per lembar karena mengalami kelebihan likuiditas. Tahun lalu PALM menjual 4 anak perusahaan: PT Global Kalimantan Makmur, PT Semai Lestari, PT Saban Sawit Subur, dan PT Nusaraya Permai dengan transaksi senilai total Rp 2.7 Triliun. Rencana tersebut telah mendapat persetujuan RUPSLB. PALM juga berencana melakukan divestasi atas anak perusahaan PT Nakau yang memiliki lahan sawit seluas 2,600 Ha di Lampung karena lokasi yang jauh dibandingkan dengan lokasi perkebunan lainnya. Dengan demikian pasca divestasi PALM mengelola lahan sawit seluas 25,013 Ha.



PTPP - Target kontrak baru 2017

PT Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan pertumbuhan kontrak baru di atas 20% tahun 2017, dibandingkan realisasi tahun 2016 mencapai Rp 32.6 Triliun. Target kontrak baru didukung oleh program-program Pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan target kontrak baru 2017 dan ditambah carry over, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 50% dibandingkan target 2016 berkisar Rp 17 Triliun hingga Rp 19 Triliun. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 40% hingga 50% tahun ini.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads