OSO Securities: IHSG Bisa Menguat Terbatas

OSO Securities: IHSG Bisa Menguat Terbatas

OSO Securities - detikFinance
Senin, 23 Jan 2017 09:02 WIB
OSO Securities: IHSG Bisa Menguat Terbatas
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - IHSG ditutup melemah pada akhir pekan kemarin dengan turun sebesar 0,84% ke level 5.254,31. Hampir semua indeks sektoral ditutup terkoreksi, koreksi terdalam dipimpin oleh sektor infrastruktur yang turun 2,59% diikuti oleh sektor aneka industri yang melemah 1,64%.

Sementara itu sektor perdagangan menguat 0,40%. Beberapa saham yang menjadi pemberat indeks pada akhir pekan kemarin di antaranya: TLKM, ASII, BBRI, dan HMSP. Adapun aksi jual bersih asing pada akhir pekan kemarin senilai Rp 383 miliar.

Sementara itu, dari bursa Asia mayoritas indeks ditutup terkoreksi. Koreksi terdalam dipimpin oleh indeks Sensex dari bursa India yang melemah 0,96% diikuti oleh IHSG. Adapun beberapa indeks di bursa Asia yang bergerak menguat di antaranya: Indeks Shanghai yang menguat 0,70% ke level 3.123,14.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penguatan yang terjadi pada bursa China inline dengan rilisnya data ekonomi China pada kuartal IV-2016 yang tumbuh 6,8% YoY lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 6,7%. Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh meningkatnya belanja pemerintah dan peningkatan kredit perbankan yang menimbulkan kekhwatiran naiknya tingkat utang.

Sepanjang tahun 2016 ekonomi China telah tumbuh 6,7% atau sesuai perkiraaan sebelumnya yang berada di kisaran 6,5%-6,7%. Namun, laju pertumbuhan ekonomi tahun lalu merupakan laju terendah dalam 26 tahun terakhir.

Tahun ini China masih dihadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh booming kredit perumahan dan stimulus yang mulai mereda. Sektor properti China masih melambat. Selain itu China juga masih harus mengatasi langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan suplai di sektor komoditas yang akan menekan permintaan dan output.

Tak hanya itu, ekspor China juga terancam menurun jika Donald J. Trump, melanjutkan rencana untuk meningkatkan proteksionisme perdagangan. Sementara, kurs Yuan diramalkan bakal lebih terdepresiasi yang akan menekan cadangan mata uang asing.

Akhir pekan kemarin (20/01), indeks utama bursa AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,48% ke level 19.827,25, S&P 500 menguat 0,3% ke level 2.271,31, dan Nasdaq terangkat 0,28% ke level 5.555,33. Sepanjang perdagangan kemarin pelaku pasar fokus terhadap pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. Hal tersebut mampu menjadi katalis positif terhadap perdagangan saham di AS.

Dalam sambutannya, Trump menegaskan kembali terhadap kebijakan untuk memprioritaskan kepentingan AS. Di sisi lain pernyataan tersebut membuat kekhawatiran beberapa investor terhadap kebijakan proteksionis semakin tinggi. Namun investor optimistis bahwa perekonomian AS akan tumbuh lebih agresif dibawah pemerintahan Trump.

Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas dan bergerak pada kisaran 5.210-5.296. Secara teknikal, indikator stochastic osicllator bearish, RSI lemah dan histogram MACD negatif. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads