Kiwoom Securities: Bursa Asia Beri Sentimen Negatif

Kiwoom Securities: Bursa Asia Beri Sentimen Negatif

Kiwoom Securities - detikFinance
Senin, 30 Jan 2017 08:53 WIB
Jakarta - Turunnya beberapa bursa regional dapat memberikan sentimen negatif. IHSG melemah tipis namun di tengah adanya minat beli asing minggu lalu. Posisi masih di atas level psikologis 5,300 diharapkan dapat menghambat peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran negatif hari ini.



ADRO - Ubah fokus bisnis ke perusahaan listrik

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Adaro Energy (ADRO) akan mengubah fokus bisnis dari perusahaan pertambangan batubara menjadi independent power producer (IPP) atau perusahaan listrik swasta. ADRO menargetkan perubahan dapat terealisasi dalam lima tahun ke depan. Untuk itu ADRO akan memastikan cadangan batubara cukup untuk memenuhi seluruh pembangkit listrik yang dibangun. Saat ini cadangan batubara ADRO sekitar 1.2 miliar ton.



BBCA - Bentuk perusahaan ventura

PT Bank Central Asia (BBCA) mendirikan perusahaan ventura, PT Central Capital Ventura (CCV), untuk mendukung pembiayaan perusahaan teknologi keuangan (fintech). BBCA tercatat memiliki 100% saham CCV dengan modal disetor senilai Rp 200 Miliar. CCV akan melakukan investasi dan berkolaborasi dengan perusahaan fintech. CCV juga diharapkan dapat mendukung layanan keuangan anak perusahaan BBCA lainnya.



BSDE - Marketing sales

PT Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan marketing sales tahun 2016 senilai Rp 6.3 Triliun, turun 7.3%Yoy dibandingkan pencapaian tahun 2015 senilai Rp 6.8 Triliun. BSDE hanya berhasil mencapai 91.8% dari target Rp 6.86 Triliun yang ditargetkan tahun lalu. Penjualan residensial tahun lalu berkontribusi Rp 3.6 Triliun, sebesar 58% dari total marketing sales. Produk strata title mencapai Rp 390 Miliar dan produk ruko sebesar Rp 985 Miliar. Sementara penjualan lahan meningkat menjadi Rp 1.25 Triliun didukung oleh joint venture dengan Mitsubishi seluas 19 Ha. BSD City di Serpong (Tangerang) masih menjadi kontributor utama dengan kontribusi 73% terhadap total marketing sales.



PTPP - Kontrak baru

PT Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kontrak baru senilai Rp 4.3 Triliun pada 3 minggu pertama di tahun 2017. Beberapa proyek yang baru didapat antara lain proyek rekonstruksi (peningkatan struktur jalan) Karangnongko-Wangon di Jawa Tengah senilai Rp 1.19 Triliun dan proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jawa Barat senilai Rp 1.5 Triliun. PTPP juga berhasil mendapat kontrak pembangkit listrik Bangkanai II dengan kapasitas 140 MW di Kalimantan Tengah senilai Rp 1.7 Triliun. Pencapaian tersebut belum termasuk proyek yang didapat anak perusahaan seperti PT PP Properti (PPRO), PT PP Peralatan, dan PT PP Pracetak. PTPP menargetkan perolehan kontrak tahun ini mencapai Rp 40 Triliun, naik 25% dibandingkan realisasi perolehan Rp 32.6 Triliun tahun lalu.



TOBA - Perubahan kepemilikan

Highland Strategic Holdings. Pte. Ltd. (Singapura) resmi membeli 61.79% saham PT Toba Bara Sejahtra (TOBA) dari PT Toba Sejahtra. Dengan demikian saat ini PT Toba Sejahtra tercatat hanya memiliki 10% saham TOBA dari sebelumnya memiliki 71.79% saham. Setelah proses transaksi selesai Highland akan melakukan tender offer terhadap saham publik. Harga tender offer belum dipublikasikan.



TOTL - Kontrak baru

PT Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 4 Triliun, naik sekitar 33.3% dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 3 Triliun. Tahun ini perseroan masih fokus pada kontrak pembangunan hight rise premium untuk mencapai target kontrak baru tersebut. Pada awal Januari tahun ini sebenarnya TOTL telah mendapatkan dua kontrak baru namun kontrak belum ditandatangani karena pengembang masih menunggu hasil Pilkada. TOTL menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 3 Triliun, lebih tinggi dari perkiraan realisasi pendapatan tahun lalu sekitar Rp 2.4 Triliun. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads