Belum lama ini, China berhasil membangun kembali jalan sutra modern yang menghubungkan Asia dengan Eropa. Kabarnya, dengan adanya jalur sutra ini, juga akan dapat meningkatkan perdagangan dan impor dari negara Indonesia sendiri.
Bagaimana pengaruhnya? Sektor apa yang paling terpengaruh? Sambil melihat kopipagi hari ini, jangan lupa juga untuk mengungkapkan kasih sayang Anda untuk orang yang Anda cintai di hari valentine ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat sebesar 0,71% di level 5,409.56, kenaikan IHSG ini ditopang oleh sektor finance akibat dari naiknya outlook Indonesia sebagai negara investasi dari Moody's.
Diperkirakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh 2 sentimen, antara lain Pilkada, dan pidato Janet Yellen, yang akan diadakan pada selasa hingga rabu nanti. Sementara itu, Dow Jones masih terus menguat signifikan hingga 0,70% pagi ini ke level 20,412.16 akibat berbagai rancangan kebijakan Trump.
Jalur sutra merupakan jalur perdagangan yang dibangun oleh China sejak dulu. Namun, akibat pergantian zaman, jalur tersebut sempat terbengkalai, hingga akhirnya dilakukan pembaruan baik dari rute maupun transportasi yang digunakan. Seperti apa perkembangannya? Mari simak dalam ulasan berikut.
China Buka Jalur Kereta Barang Dari China Ke London
Jalur sutra sebenarnya sudah ada sejak zaman Dinasti Han lalu, dan merupakan jalur yang membentang dari Tiongkok Asia Tengah, India Utara, dan Kekaisaran Parthia dan Romawi untuk menghubungkan China dengan negara barat.
Jalur ini sangat sering digunakan untuk mengekspor sutra dari Tiongkok ke barat, sehingga disebut sebagai jalur sutra. Pada perkembangannya, kali ini China menambah dan memperbaiki rute dari jalan sutra ini, untuk menghubungkan China serta negara-negara lainnya yang berada di Asia dengan negara barat yang berada di benua Eropa.
Jalur ini merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan Benua Asia dan Eropa melalui jalan darat.
Pada perkembangannya, jalur sutra tersebut sekarang sudah dijadikan sebagai peluncuran kereta barang, untuk mengirimkan semua barang-barang dari China langsung ke London.
Pemerintah Cina menyebut proyek baru itu sebagai Jalan Sutra Baru, yang menurut wartawan BBC di Beijing, John Sudworth, merupakan proyek politik penting yang bertujuan untuk mendongkrak perdagangan dan investasi.
Rute yang dilalui kereta meliputi Kazakhstan, Rusia, Belarus, Polandia, Jerman, Belgia dan Prancis sebelum menyeberang ke Inggris. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan Cina tetap merupakan mitra strategis bagi Inggris yang saat ini tengah menyiapkan diri mundur dari blok kerja sama Uni Eropa.
Terbukanya kembali jalur sutra ini, tentunya juga dapat dimanfaatkan oleh negara-negara lain terutama Indonesia, untuk meningkatkan ekspor dan investasinya melalui jalur darat penghubung Benua Eropa dan Asia tersebut.
Dengan adanya jalur sutra ini, juga mengakibatkan harga logam tembaga mengalami lonjakan akibat naiknya jumlah ekspor China ke negara-negara dunia.
Tembaga membukukan kenaikan terbesar dalam hampir empat tahun, memimpin lonjakan pada komoditas logam. Harga Tembaga untuk kontrak tiga bulan melaju 4,6% dan bertahan di level US$6.090 per metric ton pada pukul 17.50 di London Metal Exchange, terbesar sejak Mei 2013.
Selain tembaga, aluminium, nikel, dan timah juga menguat. Penguatan tersebut juga didorong oleh adanya indikasi bahwa BHP Billiton Ltd akan menghentikan sementara pengiriman dari tambang tembaga terbesar dunia.
Hal ini tentunya merupakan sentimen positif bagi beberapa saham yang berada disektor pertambangan logam, seperti INCO, ANTM dan TINS. Terdapat beberapa pola yang penting dan harus Anda ketahui sebelum melakukan trading terhadap saham tersebut.
Salam profit. (ang/ang)