Industri Mobil Terus Ngegas, Ini Dia Pemicunya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir berhasil bertahan di zona hijau, dengan penguatan mencapai 0,43% ke level 5,707.86.

Penguatan ini, terutama didukung oleh hasil kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis. Sementara itu, hari ini Dow Jones terlihat masih mengalami penguatan tipis sebesar 0,03% ke level 21,012.28, diiringi dengan pergerakan EIDO yang mulai melemah -0,15% ke level 26,71.

Sementara itu, industri otomotif Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada tahun ini, meskipun masih tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga lainnya.

Indonesia menjadi salah satu pasar mobil terbesar di Asia Tenggara: Per Februari 2017, penjualan mobil di Indonesia tercatat 181.044 unit, 35% dari total penjualan mobil ASEAN (507.072 unit).

Indonesia kini semakin diperhitungkan dan berpotensi menjadi pemimpin pasar mobil di Asia Tenggara, meskipun kapasitas produksi Indonesia (1,1 juta unit) masih tertinggal dibandingkan Thailand (1,9 juta unit).

Namun, pertumbuhan produksi Indonesia mencapai 207.886 unit, lebih tinggi dibandingkan Thailand yang justru mengalami penurunan hingga 2,3% menjadi 306.757 unit.

Ke depan, sektor otomotif Indonesia masih prospektif. Beberapa hal yang menjadi katalis positif, antara lain yaitu penambahan tingkat kandungan mengenai komponen produk lokal dalam regulasi TKDN otomotif, yang tertuang dalam Permenperin No 15 tahun 2011.

Kemudian kemungkinan diberikannya insentif untuk ramah lingkungan (low carbon emission vehicle/LCEV), berupa pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

Tidak hanya dapat meningkatkan jumlah produksi dan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, sentimen-sentimen tersebut kemungkinan juga akan dapat memberikan dorongan untuk berbagai perusahaan komponen lokal seperti ASII dan GJTL. (mkj/mkj)