Pelaku pasar kembali mengalihkan fokusnya pada rilisnya data ekonomi yakni neraca perdagangan bulan Desember yang tercatat defisit US$ 0,27 miliar, meski demikian secara tahunan neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus sebesar US$ 11,84 miliar atau naik 24,24% (yoy) dibanding tahun lalu.
Adapun surplus tersebut didukung oleh kenaikan volume ekspor sepanjang Januari-Desember 2017 sebesar 6,09% dibanding tahun 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dari bursa saham AS pada hari Senin tidak terjadi perdagangan dikarenakan libur memperingati Hari Martin Luther King Jr.
Sementara dari pasar komoditas, harga minyak mentah dunia menguat 0.68% ke level US$ 64.72 perbarel, dimana salah satu minyak acuan lainnya Brent Crude Future telah berhasil menyentuh level tertingginya di US$ 70,37 perbarel.
Penguatan tersebut terjadi seiring Pengetatan pasokan dari OPEC serta Non-OPEC. Selain itu, penguatan tersebut juga didukung oleh meningkatnya permintaan dunia bertepatan dengan musim dingin ekstrem yang melanda wilayah AS dan sekitarnya.
IHSG ditutup menguat sebesar +0.19% ke level 6,382.20 dengan candle bullish.
IHSG bergerak di area fibonacci retracement 61.8% - 78.6% dan sempat menyentuh level support 6,361. Stochastic di rasio 60%, RSI di rasio 45% dan MACD line masih bullish dengan volume meningkat.
Kami perkirakan IHSG bergerak masih bergerak menguat terbatas di kisaran 6,344-6,412. (dna/dna)











































