Seluruh indeks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor Keuangan dan Barang Konsumsi memimpin pelemahan masing-masing 4 07% dan 2,38%.
Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: BBRI, BMRI, BBCA, UNVR, HMSP
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (netsell) sebesar Rp 1,96 triliun. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.23% ke level Rp 13.921.
Sementara itu indeks utama bursa Wall Street ditutup mixed dengan mayoritas ditutup dalam zona hijau pada perdagangan semalam. Dow Jones naik 0.25% ke level 24,083.83, S&P menguat 0.18% ke level 2,639.40. Sedangkan satu indeks lainnya ditutup melemah, Nasdaq turun terbatas 0.05% ke level 7,003.74.
Penguatan pada mayoritas indeks tersebut dikarenakan meningkatnya optimisme pasar pasca rilisnya Laporan keuangan dari 31% perusahaan S&P yang berhasil membukukan laba di atas ekspektasi.
Selain itu adanya revisi perkiraan laba bersih perusahaan di kuartal pertama menjadi 22% dari sebelumnya 18% turut menjadi salah satu katalis positif bagi indeks utama AS.
Sementara itu dari pasar komoditas minyak mentah, harga ditutup menguat 0.34% ke level USD 68.28 per barel ditengah kenaikan pasokan minyak mentah.
IHSG ditutup anjlok sebesar 2.4% ke level 6,079. IHSG break down support terdekat dengan indikator Stochastic bergerak bearish dan MACD histogram bergerak negatif serta volume turun.
Kami perkirakan IHSG berpotensi teknikal rebound dengan pergerakan di kisaran 6.042-6.101. (OSO Securities/dna)











































