Pelemahan pada indeks seiring dengan tingginya yield obligasi Amerika Serikat (AS) yang membuat pelaku pasar memilih untuk mengamankan asetnya, hal ini yang memicu pelemahan bursa saham global termasuk Indonesia, tercatat pada perdagangan Rabu (10/10) malam, Dow Jones melemah lebih dari 3%, sementara bursa Eropa FTSE dan Xetra Dax melemah lebih 1%.
Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,19 triliun. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.23% ke level Rp 15.235. Sementara itu indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan Kamis (11/09). Indeks Dow Jones turun 2.13%, S&P melemah 2.06%, dan Nasdaq terkoreksi 1.25%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Saham China Anjlok Parah Sejak 2016 |
Adapun data yang rilis meliputi Initial Jobless claims per 6 Oktober sebanyak 214K lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebanyak 207K, serta data inflasi (yoy) bulan september sebesar 2.3% atau lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 2.4%.
IHSG ditutup melemah sebesar 2% ke level 5,702. IHSG ditutup candle bearish dengan indikator Stochastic melemah, MACD histogram bergerak negatif dengan volume turun. Kami perkirakan IHSG bergerak melemah terbatas dengan pergerakan di kisaran 5.621-5.733. (ara/ara)