Pelemahan yang terjadi pada indeks masih cenderung terpengaruhi oleh isu kembali memanasnya perang dagang serta kembali terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, setelah adanya pernyataan dari Wakil Gubernur The Fed terkait dukungan terhadap kebijakan The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya di bulan Desember ini. Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (netbuy) sebesar Rp 235 miliar.
Baca juga: Melemah Makin Dalam, IHSG Tinggalkan 6.000 |
Nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0,10% ke level Rp 14.529. Sementara itu indeks utama bursa Wall Street kompak ditutup dalam zona hijau pada perdagangan kemarin Rabu (28/11). Indeks Dow Jones naik 2,50%, S&P menguat 2,30%, dan Nasdaq terangkat 2,95%. Penguatan indeks sejalan dengan rilisnya data ekonomi AS yang sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dari pasar komoditas minyak mentah, pasokan dilaporkan mengalami pertumbuhan sebanyak 3,57 juta barel atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan.
IHSG ditutup melemah sebesar 0,37% ke level 5.991,25. IHSG ditutup candle bearish dengan indikator Stochastic melemah, MACD line mash bergerak bullish dengan volume meningkat. Kami perkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 5.960-6.058. (ara/ara)











































