Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup di level 5.810,48 (-0,21%). Pergerakan didorong oleh sektor pertanian(-2,40%) dan properti (-1,15%).
IHSG ditutup melemah seiring kian tingginya kasus COVID-19 dari dalam negeri. Pergerakan juga didorong aksi profit taking setelah pergerakan memasuki area overbought.
Sementara itu bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dow Jones ditutup 30,128.26 (+0.53%), NASDAQ ditutup 12,464.23(+0.70%),S&P 500 ditutup3,699.12 (+0.88%). Bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan Jumat lalu meskipun data ekonomi yang muncul cukup membebani sentimen pemulihan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data pekerjaan menunjukkan hanya 245.000 pekerjaan baru tercipta pada November 2020, jauh di bawah ekspektasi para ekonomi di level 440.000. Namun investor percaya bahwa pemulihan GDP masih terus terjadi dan masih berharap pada stimulus yang diberikan oleh pemerintah.
Hanya saja investor saat ini masih berantisipasi bila terjadi lockdown lagi selama pandemi COVID-19 belum berakhir. Bursa saham Asia dibuka menguat dengan sentimen vaksin COVID-19 yang sedang dalam pengajuan untuk penggunaan secara darurat di AS dan UK.
IHSG diprediksi menguat dengan pergerakan di kisaran 5.754-5.850. Secara teknikal pergerakan masih berada dalam tren bullish.
Pergerakan didorong optimisme setelah tibanya 1,2 juta vaksin COVID-19 ke Indonesia. Dari dalam negeri masih minim sentimen dari data perekonomian. Selain itu kian tingginya kasus COVID-19 cukup mencemaskan bagi para investor.
(ara/ara)