Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup melemah. IHSG ditutup di level 5.979,07 (-0,94%).
Pergerakan didorong oleh sektor infrastruktur (-2,49%) dan industri dasar (-2,02%). Pergerakan melemah diakibatkan adanya aksi profit taking jelang libur tahun baru.
Meskipun Presiden AS Donald Trump telah meneken stimulus dan anggaran negara 2021. Selain itu pergerakan minim sentiment dari data ekonomi di akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 30,606.48 (+0.89%), NASDAQ ditutup 12,888.28 (+0.30%), S&P 500 ditutup 3,756.07 (+0.78%).
Bursa saham AS ditutup menguat pada akhir tahun 2020. Penguatan terjadi karena stimulus tambahan telah disetujui oleh para pembuat aturan. Selain itu distribusi vaksin COVID-19 juga memberikan sentimen positif.
Hanya saja pada penghujung tahun terdapat COVID-19 strain baru yang berasal dari UK dan lebih mudah menular. Selain itu UK dan Uni Eropa telah menyetujui Brexit pada akhir tahun 2020 yang artinya kegiatan bisnis antara Uni Eropa dan UK akan lebih banyak keterbatasan. Bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan tahun 2021. Investor menanti data manufaktur dari China.
IHSG diprediksi melemah dengan pergerakan di kisaran 5.905-6.091. Secara teknikal candlestick membentuk formasi double top sehingga ada indikasi kuat pergerakan akan kembali melemah.
Pergerakan awal tahun 2021 akan dipengaruhi beberapa data perekonomian diantaranya data manufaktur dan inflasi. Selain itu, ada kekhawatiran akan semakin tingginya lonjakan kasus COVID-19 pasca libur akhir tahun.
(ara/ara)