IHSG Diramal Hijau Sambut Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi

IHSG Diramal Hijau Sambut Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi

Artha Sekuritas - detikFinance
Rabu, 05 Mei 2021 08:56 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat naik hingga hampir 20 poin tapi kemudian melambat lagi. Investor belum bersemangat sehingga perdagangan berjalan lesu. Pada penutupan perdagangan Sesi I, Jumat (14/11/2014), IHSG turun tipis 4,732 poin (0,09%) ke level 5.043,936. Sementara Indeks LQ45 melemah tipis 0,233 poin (0,03%) ke level 864,319.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

IHSG ditutup menguat. IHSG ditutup di level 5,963.82 (+0.18%). Pergerakan didorong oleh Industry (+1.16%) dan Teknologi (+0.94%).

IHSG ditutup menguat didorong oleh aksi beli investor yang melihat pergerakan yang telah mencapai level jenuh jual. Pergerakan masih cenderung terbatas karena investor wait and see menanti data GDP.

Bursa Amerika Serikat ditutup bercampur. Dow Jones ditutup 34,133.03 (+0.06%), NASDAQ ditutup 13,633.50 (-1.88%), S&P 500 ditutup 4,163.92 (-0.69%).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bursa saham US ditutup bercampur setelah terjadi penjualan masal pada awal perdagangan. Penurunan ini disebabkan oleh ketakutan investor akan meningkatnya inflasi dalam negeri sehingga mengakibatkan The Fed untuk melakukan tapering dari stimulus moneter lebih cepat dari harapan.

Selain itu Investor juga cemas akan kenaikan pajak yang akan diberlakukan beberapa bulan mendatang. Ada pun kekhawatiran muncul setelah komentar dari Sekretaris Bendahara US, Janet Yellen mengatakan bahwa suku bunga sebaiknya meningkat dalam jangka waktu dekat untuk meredam ekonomi yang memanas.

ADVERTISEMENT

Bursa Asia masih mencatatkan libur untuk Jepang dan China. Bursa Korea dibuka menguat. Tidak banyak katalis pergerakan untuk bursa Asia.

IHSG diprediksi menguat. Pergerakan saat ini berada level support dan stochastic berada di level oversold mengindikasikan potensi rebound jangka pendek. Pergerakan masih dibayangi oleh kasus covid serta rilis laporan keuangan 1Q21. Investor juga akan mencermati rilis data GDP Indonesia.

Saham TOWR, GJTL, WIKA, dan LSIP direkomendasikan untuk tahan jika sudah beli sebelumnya. Kemudian saham INCO direkomendasikan untuk tahan jika sudah beli sebelumnya atau boleh menambah posisi kepemilikan saham, namun boleh beli jika belum.

Resistance 2 :5,998
Resistance 1 :5,980
Support 1 :5,938
Support 2 :5,914

(eds/eds)

Hide Ads