NH Korindo: Pasar Menanti Hasil RDG Bank Indonesia

NH Korindo: Pasar Menanti Hasil RDG Bank Indonesia

NH Korindo Sekuritas - detikFinance
Selasa, 25 Mei 2021 08:29 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih terus bergerak untuk kembali bangkit ke teritori positif. Pelaku bisnis brokerage pun optimis, perdagangan saham akan kembali bergairah ke arah positif.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Ketiga indeks utama AS serempak ditutup di zona hijau pada perdagangan (24/05/2021). Investor terlihat semakin optimis seiring dengan angka kasus Covid-19 yang dilaporkan berada pada level terendah sejak pandemi dimulai. Selanjutnya pasar juga akan mencermati rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pekan ini.

Berlawanan dengan mayoritas bursa global, IHSG kembali melanjutkan pelemahan di awal pekan. Para pelaku pasar akan menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini; serta pandangan bank sentral terhadap perekonomian Indonesia. Untuk hari ini, IHSG akan mencoba untuk rebound dengan proyeksi pergerakan pada level 5.742 - 5.853.

Company News
ACST : Genggam Nilai Kontrak Baru Rp 142 Miliar di Kuartal I-2021
PMMP : Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 70 Miliar pada 2021
MBAP : Realisasi Capex di Kuartal I-2021 Capai US$ 244.000

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Domestic & Global News

Defisit APBN Capai IDR 138,1 Triliun
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir bulan April 2021 mencapai IDR 138,1 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 0,83% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Lebih lanjut, posisi defisit tersebut terjadi akibat penerimaan negara yang hanya tumbuh 6,5% YoY atau setara IDR 585 triliun. Sementara, belanja negara tumbuh hingga 15,9% YoY mencapai IDR 723 triliun. Penerimaan pertumbuhan realisasi penerimaan negara masih tipis karena penerimaan pajak. Hingga akhir April 2021, setoran pajak yang terkumpul hanya IDR 374,9 triliun, atau kontraksi 0,5% YoY.

ADVERTISEMENT

Suku Bunga Acuan Bank Sentral Thailand Tetap Rendah
Suku bunga acuan Thailand kemungkinan akan dipertahankan pada level terendah 0,5% selama satu hingga dua tahun hingga ekonomi telah terlihat jelas membaik, kata pejabat bank sentral Thailand pada hari Senin, mengingat Thailand masih menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Inflasi mungkin akan naik sementara, meskipun stagflasi tidak diperkirakan akan terjadi, kata Don Nakornthab, direktur senior Bank of Thailand (BOT) dalam sebuah forum ekonomi. Inflasi di kuartal dua bisa melebihi target BOT di kisaran 1% - 3%, namun itu hanya sementara mengingat basis yang rendah di tahun lalu. Kebijakan BOT tidak berubah sejak pertengahan 2020, dan telah diperingatkan mengenai dampak pandemi ini, yang menyumbang sekitar 80% total kasus dan kematian di Thailand.

(ang/ang)

Hide Ads