IHSG Diprediksi Melemah Dibayangi Masih Tingginya Kasus COVID-19

IHSG Diprediksi Melemah Dibayangi Masih Tingginya Kasus COVID-19

Artha Sekuritas - detikFinance
Senin, 19 Jul 2021 08:48 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup di level6 .072,51 (+0,43%).Pergerakan ditutup menguat meskipun beberapa bursa saham global mengalami pelemahan dan dibayangi kekhawatiran akan inflasi Amerika Serikat (AS).

Sementara itu dari dalam negeri masih dibayangi semakin tingginya kasus COVID-19 secara harian.

Sementara bursa AS ditutup melemah. Dow Jones ditutup 34.687,85 (-0,86%), NASDAQ ditutup 14.427,20 (-0,80%), S&P 500 ditutup 4.327,16 (-0,75%).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wall Street turun pada perdagangan sepekan lalu, terutama diperberat oleh perdagangan jelang akhir pekan. Pasar saham dibebani oleh penurunan saham Amazon, Apple, dan saham teknologi kelas berat lainnya.

Sementara investor khawatir tentang peningkatan kasus virus corona terkait dengan varian Delta yang sangat menular. Investor menyeimbangkan kekhawatiran tentang lonjakan inflasi baru-baru ini dengan jaminan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa lonjakan harga bersifat sementara.

ADVERTISEMENT

Musim pendapatan kuartal kedua meningkat minggu ini, dengan laporan dari perusahaan termasuk Netflix, Johnson & Johnson, Verizon Communications, AT&T, dan Intel.

IHSG diprediksi melemah dengan level support di 6.039-6.055 dan resistance di 6.083-6.095. Secara teknikal penguatan di hari sebelumnya didukung volume yang rendah sehingga rentan mengalami koreksi.

Perlu dicermati pergerakan masih dibayangi tingginya kasus COVID-19 dan adanya rencana perpanjangan PPKM darurat yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi pada kuartal III.

(ara/ara)

Hide Ads