Jakarta -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka dua arah. Sempat hijau saat pembukaan perdagangan, IHSG tiba-tiba terjun ke zona merah 5 menit kemudian.
Dikutip dari data RTI, Selasa (31/8/2021), pada pra perdagangan IHSG naik 3 poin (0,06%) ke level 6.148. Indeks LQ45 juga naik 0,6 poin ke level 867,572.
Pada pembukaan pukul 09.00 WIB IHSG masih menguat dengan naik 9 poin (0,16%) ke 6.154. Indeks LQ45 juga naik 0,8 poin (0,09%) ke 867,759.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.06 IHSG tiba-tiba bergerak ke zona merah. IHSG terjun 0,31% atau 19 poin ke level 6.125. Apa rekomendasi saham hari ini?
Sejumlah saham bisa menjadi pilihan hari ini, salah satunya perbankan. Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) memiliki potensi bagus untuk dibeli karena fundamentalnya bagus.
BJBR membukukan kinerja yang baik sepanjang semester I-2021. Seperti yang diungkap oleh Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet
Ia menilai jika fundamental BJBR cukup baik karena ditopang kredit payroll yang kuat.
"Laporan semester I juga menunjukkan kinerja perusahaan juga cukup baik dengan berhasil menjaga NPL di bawah 1,6%, bahkan pada tahun 2020 ketika pandemi terjadi, BJBR berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 8%," kata Yusuf dikutip Selasa (31/8/2021).
Dengan fundamental yang kuat BJBR masih memiliki prospek yang baik. "Tantangannya mungkin lebih kepada para investor yang saat ini yang juga tertarik pada saham bank digital," ujarnya.
Senada, Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyebut bahwa pada periode semester I-2021, KPR bank BJBR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% year on year (yoy) menjadi Rp 7,2 triliun, dari sebelumnya berada di angka Rp 6,4 triliun.
"Kinerja BJBR didukung dengan permintaan kredit dari masyarakat dinilai baik. Itu baru dari pertumbuhan KPR, belum dari penyaluran kredit untuk usaha dan lainnya sehingga memberikan tambahan kinerja pada BJBR," ujar Reza.
Menurutnya, dengan masuknya BJBR ke dalam era digitalisasi dapat menambah persaingan di industri perbankan. "Dari persaingan yang sehat di mana nantinya masyarakat yang akan merasakan manfaatnya," katanya.
Sementara Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio meyakini masih ada ruang untuk pertumbuhan kinerja BJBR pada sisa tahun ini.
Selain itu, BJBR juga memiliki likuiditas yang berlimpah yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 87%. Sementara pada tahun ini, pendapatan bunga bersih BJBR diproyeksikan akan sebesar Rp 7,72 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 2,16 triliun.
"Jadi saham BJBR cukup baik jika dikoleksi untuk tujuan investasi, karena dari kinerjanya yang sangat baik, dan masih mampu outperform di tengah tahun-tahun pandemi ini. Apalagi harganya sedang koreksi setelah dividen yang ditebar pada April kemarin," imbuh Frankie.
Frankie pun merekomendasikan untuk beli saham BJBR dengan target harga Rp 1.600 per saham. Sementara Andrey dan Shelly juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.900 per saham.