Indeks Harga Saham Gabungan pada pagi ini diprediksi masih bergerak naik turun. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi data neraca perdagangan.
Pada pekan lalu, indeks S&P500 dan Nasdaq ditutup dengan mencatat kenaikan tertinggi bulan ini, didukung oleh kenaikan saham perbankan karena hasil kuartalan yang menguntungkan. S&P500 menjadi pemenang minggu lalu dengan kenaikan 4,2% YTD, sedangkan Indeks Volatilitas, yang menentukan tingkat "ketakutan" pelaku pasar berhasil ditutup pada titik terendahnya selama setahun terakhir.
Survei dari Univ. of Michigan turut menyumbang sentimen positif dengan menunjukkan membaiknya sentimen konsumen AS, di mana tingkat inflasi mulai turun ke level terendah sejak musim semi 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip riset NH Korindo Sekuritas, data Neraca Perdagangan Indonesia (Desember) akan mendapat perhatian hari ini, di mana konsensus mengatakan surplus turun menjadi US$ 4,01 miliar dari US$ 5,16 miliar pada bulan sebelumnya.
Sentimen ini akan mengisi suasana pasar saham hari ini. Apalagi IHSG masih berkutat di fase Bottoming antara kisaran Support-Resistance: 6550-6660, sedangkan MA10 di level 6700-6705 masih menjadi target terdekat yang harus dilewati. Penelitian NH Korindo memperkirakan bahwa pasar dapat kembali ke pergerakan volatil untuk mengakhiri tren Sideways ini. Oleh karena itu, saran Average Up sebaiknya dilakukan setelah IHSG dapat ditutup di atas 6660.
(zlf/zlf)