IHSG Melemah Tipis, Saham-saham Ini Bisa Dikoleksi

IHSG Melemah Tipis, Saham-saham Ini Bisa Dikoleksi

Mega Capital Sekuritas - detikFinance
Kamis, 16 Okt 2025 08:32 WIB
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (8/4) sore ditutup naik 83,46 poin atau 1,17 persen menembus level  7.210. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (15/10), turun 0,19% ke level 8.051,17. Sejumlah saham seperti DSSA (+4,32%), TLKM (+4,05%), dan AMRT (+3,74%) menjadi penopang indeks, sementara MLPT (-14,99%), BBRI (-1,41%), dan TPIA (-4,01%) menekan pergerakan pasar.

Dikutip dari riset Mega Capital Sekuritas, Rabu (16/10/2025) investor asing mencatat net sell mencapai Rp 1,43 triliun di pasar reguler dan Rp 1,40 triliun di seluruh pasar, menunjukkan tekanan jual yang masih kuat dari investor global.

Dari sisi sektoral, 8 dari 11 sektor mengalami pelemahan. Sektor teknologi melemah hingga 3,65%, sedangkan sektor infrastruktur justru mencatat kenaikan tertinggi sebesar 0,56%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita Emiten

1. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)

WEGE tengah menghadapi empat gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak 7 Oktober 2025. WEGE menjadi pihak tergugat dalam seluruh perkara tersebut.

ADVERTISEMENT

Apabila permohonan PKPU dikabulkan, pihak Bursa berpotensi menjatuhkan suspensi perdagangan saham WEGE, sesuai dengan Peraturan Nomor I-L tentang Suspensi Efek.
Per Kamis (16/8) ini, harga saham WEGE adalah Rp66.

2. PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)

GPSO melakukan perubahan kepemilikan saham setelah Direktur Utama sekaligus pendiri perusahaan, Karnadi Margaka, melakukan penjualan 170 juta lembar saham. Berdasarkan keterbukaan informasi tanggal 15 Oktober 2025, transaksi dilakukan di harga Rp59 per saham, dengan total nilai sekitar Rp10,03 miliar.

Penjualan ini disebut sebagai bagian dari divestasi saham pendiri, dan tidak terkait dengan perjanjian repo. Setelah transaksi, kepemilikan Karnadi turun signifikan dari 52,49% (350 juta saham) menjadi 27% (180 juta saham).

Langkah ini berkaitan dengan rencana akuisisi 45,45% saham GPSO oleh Tjokro Group melalui PIMSF, sebagaimana diumumkan pada 10 Oktober 2025. Masuknya Tjokro Group diharapkan membawa sinergi baru dan memperkuat struktur kepemilikan GPSO di masa mendatang.

Rekomendasi Saham Hari Ini

EMTK - Buy 1350-1365 | TP 1400-1430 | SL 1255
SGER - Buy 350-356 | TP 364-370 | SL 336
BUMI - Buy 133-136 | TP 140-148 | SL 128
TAPG - Buy 1970-1990 | TP 2030-2090 | SL 1850
TLKM - Buy 3050-3070 | TP 3130-3170 | SL 2870

Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.

Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak.

Lihat juga Video: Investor Asing Tekan IHSG, Pasar Domestik Dibayangi

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads