Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Jasa Keuangan dan Perbankan Kementerian Negara BUMN Parikesit Suprapto usai upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda di Gedung Garuda, Jakarta, Selasa (28/10/2008).
"Pembentukan holding perbankan tetap jalan sesuai rencana, tetap 2010," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nanti bisa saling bantu tingkatkan likuiditas. Jika ada satu yang kurang yang lainnya bisa bantu," ujarnya.
Hingga saat ini, progres pembentukan holding tersebut masih dibahas secara intensif bersama antara Kementerian dengan perbankan yang bersangkutan.
"Tapi kami masih belum tentukan pemimpin holding perbankan tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu eksekutif di Kementerian BUMN mengatakan, pembentukan Holding Perbankan bukan karena kebutuhan dan mendesak.
"Holding Bank hanya regulasi BI (Bank Indonesia), bukan kebutuhan BUMN-nya sendiri," imbuhnya. Ia juga mengatakan, sekarang ini kinerja Perbankan BUMN sedang meningkat, tidak seperti kebanyakan bank swasta dalam negeri.
"Kalau nanti digabung susah lagi nyari market-nya, sekarang bank lagi bagus-bagusnya," pungkasnya. (ang/ddn)