Aset Rp 47 Triliun, Market Share Bank Syariah Baru 2,08%

Aset Rp 47 Triliun, Market Share Bank Syariah Baru 2,08%

- detikFinance
Rabu, 28 Jan 2009 14:51 WIB
Jakarta - Market share perbankan syariah hingga Novermber 2008 baru mencapai 2,08% dengan total aset Rp 47 triliun. Pencapaian ini masih jauh dari target market share sebesar 5%.

Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Siti Fadjrijah dalam keterangan pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu (28/1/2009).

"Kinerja perbankan syariah sampai November 2008, market share 2,08% dengan total aset Rp 47 triliun. Kalau mau mencapai 5% harus dua kali lipat ke Rp 90 triliun," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk Finance to Deposit Ratio (FDR) pada periode yang sama mencapai  112,7% dan Non Performing Finance (NPF) gross 4,9% dan net 2,4%.

Kinerja perbankan syariah juga tidak terlalu menggembirakan dari sisi jumlah nasabah dan penyaluran kredit. Jumlah customer perbankan syariah naik tipis dari 2007 yang sebesar 2,845 juta menjadi 3,799 juta hingga November 2008.

"Jumlah customer tumbuh, tapi menyedihkan karena pelan. Hingga November 2008 adalah 3,799 juta setelah adanya Festival Ekonomi Syariah pertama," katanya.

Pertumbuhan yang tidak banyak juga terlihat di penyaluran kredit yang hanya naik dari 512 ribu nasabah di 2007 menjadi 589 ribu nasabah di Nivember 2008.

"Financing dari debitur jalannya kaya kuya (kura-kura)," kata Siti.

Saat ini, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang ada menjadi 5 bank. Bank Umum Syariah (BUS) Bukopin dan BRI resmi beroperasi pada 1 Januari 2009.

"Unit Usaha Syariah (UUS) berkurang 2, karena tadi Bukopin dan BRI spin off dari unit usaha ke bank umum," katanya.

Jumlah kantor bank syariah saat ini adalah 908 kantor ditambah channeling sebanyak 1.452 kantor.

Ia juga mengakui, kendala pengembangan bank syariah selama ini adalah masalah tenaga pemasaran yang belum bisa mengalahkan pemasar structured product.

"Kendala selamaa ini human resourcse. Tenaga promosi atau pemasarnya tidak lebih pintar dari tenaga pemasar di structured product, promosi syariah belum masuk hingaa pelosok. Jadi kita punya campaign strategy supaya marketing masuk ke pelosok," katanya. (lih/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads