3D Masih Jadi Cara Ampuh Deteksi Keaslian Uang

3D Masih Jadi Cara Ampuh Deteksi Keaslian Uang

- detikFinance
Kamis, 16 Apr 2009 14:51 WIB
Jakarta - Sampai saat ini, pola 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang) masih menjadi cara ampuh untuk mengetahu keaslian uang kertas yang beredar. Pola ini pernah disebarluaskan melalui iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh Bank Indonesia (BI).

Demikian disampaikan oleh Deputi Direktur Direktorat Peredaran Uang, Yopie D Alimudin, seusai menjadi pembicara dalam acara Diskusi Panel "Arah Dan Strategi Kebijakan Penanggulangan Pemalsuan Rupiah" di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/04/2009).

"Sampai saat ini, cara tersebut masih efektif dan Bank Indonesia (BI) juga terus diamanatkan untuk membuat desain uang kertas yang baik," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu, penyebarluasan secara aktif informasi ciri-ciri keaslian uang kertas melalui penayangan iklan layanan masyarakat dan penggantian desain uang kertas rupiah secara berkala dengan menggunakan teknologi pengaman uang (security features) termutakhir terus diupayakan BI.
Β 
Ia menjelaskan, bahwa BI diamanatkan membuat desain khusus yang istimewa seperti desain uang di Iran dan Kazakhstan yang indah bentuknya.

"Kita akan coba menggabungkan desain-desain tersebut ditengah keterbatasan dana, dan sampai saat ini masih kita usahakan, itu semua butuh proses," ungkap Yopie.

Yopie mengatakan, saat ini membuat desain itu tidak mudah, perlu perijinan yang cukup kompleks. "Seperti waktu itu kita pakai gambar Pangeran Antasari, itu sangat tidak mudah karena memerlukan izin dari ahli warisnya, kemudian izin ke daerah-daerah," tuturnya.

Saat ini, lanjut Yopie, pihaknya masih merasa kesulitan, dan berharap Departemen Sosial, Departemen Kebudayaan dan Pemerintah bersama-sama membantu dalam perizinan tersebut. Ia menambahkan BI seharusnya dilindungi, karena akan menjadi tanggung jawab negara bila gambar yang terpakai nantinya dalam mata uang mengalami masalah khususnya perizinan.

"Hal itu merupakan upaya kita untuk terus mengantisipasi beredarnya uang palsu, kita harapkan samapai akhir tahun 2009 nanti uang palsu yang beredar akan tidak banyak lagi," pungkasnya.

(dru/dnl)

Hide Ads