Bank Mandiri Bidik Remitansi TKI di Malaysia

Bank Mandiri Bidik Remitansi TKI di Malaysia

- detikFinance
Jumat, 11 Sep 2009 13:21 WIB
Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk mulai September 2009 membidik layanan remitansi atau pengiriman uang dari Malaysia, khususnya dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negeri jiran tersebut.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Thomas Arifin, pada 3 September 2009 yang lalu mengatakan Bank Negara Malaysia telah menyetujui Bank Mandiri membuka layanan remitansi di Malaysia.

"Layanan remitansi di Malaysia ini, akan dilakukan oleh Mandiri International Remittance (MIR), anak perusahaan Bank Mandiri yang secara khusus didirikan untuk mengembangkan bisnis remitansi Bank Mandiri," kata Thomas Arifin dalam siaran pers yang diterima detikFinance , Jumat (11/9/2009).

Dengan sistem teknologi berbasis web, MIR akan melakukan operasional layanan pengiriman uang untuk merambah 30 kota kantong TKI yang tersebar di Malaysia.

Izin tersebut sejalan dengan strategi Bank Mandiri untuk meningkatkan pendapatan fee based dari layanan remitansi dari Malaysia ke Indonesia, Singapura atau negara lain dimana Bank Mandiri memiliki cabang. Dengan beroperasinya MIR, Bank Mandiri akan menjadi bank komersial Indonesia pertama yang membuka layanan pengiriman uang di Malaysia.

Pemilihan Malaysia sebagai lokasi pengembangan bisnis remitansi Bank Mandiri cukup beralasan mengingat jumlah TKI yang berada di Malaysia saat ini, berdasarkan data Bank Dunia mencapai lebih dari 2 juta jiwa dan jumlah TKI yang diberangkatkan ke Malaysia meningkat rata-rata 15% setiap tahunnya. 

"Kami berharap Bank Mandiri dapat menjadi mitra kerja yang baik bagi pemerintah RI, serta mendukung program pemerintah khususnya dalam memberikan kemudahan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI), melalui layanan perbankan yaitu pengiriman uang dari negara asal TKI berada," ujar Arifin.

Arifin juga menjelaskan bisnis remitansi khususnya dari TKI masih berpotensi dan cenderung dapat bertahan di masa krisis.  Hal ini dapat terlihat dari data BI yang menunjukkan peningkatan total pengiriman uang dari US$ 6 miliar pada tahun 2007 menjadi US$ 8,24 miliar pada tahun 2008, atau meningkat 37.33%.
(dnl/qom)

Hide Ads