Hal itu dikemukakan oleh Direktur BRI Bambang Soepeno di Gedung Bank Indonesia, Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (22/4/2010).
"BRI telah melakukan kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan seperti Kredit Budidaya Ikan dan Rumput Laut dan Kredit Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, kredit kepada sektor perikanan tersebut termasuk ke dalam kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pada 2009, portofolio kredit Bank BRI adalah sebesar Rp 205,52 triliun atau meningkat 27,61% dibandingkan 2008 yang sebesar Rp 161,06 triliun, dengan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di angka 3,52%.
Dari jumlah tersebut sebanyak 81,37% dikuasai oleh kredit ke sektor UMKM. Ia mengatakan, hingga kini masih terdapat beberapa kendala dalam pembiayaan ke sektor perikanan.
Kendala tersebut di antaranya, pembudidaya dan nelayan belum memenuhi persyaratan formal perbankan, usaha perikanan termasuk jenis usaha yang berisiko tinggi juga belum ada perusahaan penjamin khusus di bidang perikanan.
"Diharapkan pemerintah dapat mendorong adanya perusahaan penjamin untuk bidang perikanan ini," katanya.
(ang/dnl)











































