PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyiapkan dana sebanyak US$ 200 juta untuk investasi dan transformasi bisnis perusahaan dalam lima tahun mendatang.
Perseroan juga sedang merumuskan pengembangan SDM untuk menopang strategi bisnis yang awalnya product centric menjadi customer centric dengan melakukan fine tunning posisi pegawai yang duplikasi atau redundance.
Menurut Direktur Utama BNI Gatot Suwondo, dana tersebut salah satunya dibutuhkan untuk membangun infrastruktur pendukung transformasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot mengatakan, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan SDM untuk menopang strategi bisnis yang awalnya product centric menjadi customer centric dengan melakukan fine tunning posisi pegawai yang duplikasi atau redundance.
Diperkirakan jumlah karyawan tersebut sebanyak 1100 memiliki fungsi yang duplicated. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi nasabah.
"Sekarang ini komposisi karyawan kita yang ada di front office dan back office adalah 30-70. Kita akan balik menjadi 70 front office dan 30 back office," katanya.
Tahun 2010 ini, BNI akan fokus pada 5 strategi bisnis, yaitu mempertajam kualitas aset, menurunkan biaya dana secara agresif, implementasi customer centric untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, akselerasi value chain business untuk memperkuat BNI Incorporated, dan memperkuat struktur permodalan.
Selain itu, sebagai bagian dari transformasi bisnis, BNI kembali mempertajam competitive advantage untuk menjadi pilihan utama nasabah sebagai Indonesia's financial solution provider.
(ang/dnl)











































