3 Bank Syariah Baru Meluncur Medio 2010

3 Bank Syariah Baru Meluncur Medio 2010

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Selasa, 27 Apr 2010 12:47 WIB
Jakarta - Sebanyak 3 bank syariah baru siap beroperasi di pertengahan tahun 2010 ini. Tiga bank tersebut antara lain, Bank BNI Syariah, Bank Jabar Syariah, dan bank syariah milik grup Maybank.

Demikian hal itu dikatakan oleh Kepala Biro Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Mulia Effendy Siregar di sela grand launching OCBC NISP Syariah di OCBC NISP Tower, Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta, Selasa (27/4/2010).

"Bank syariah sekarang sudah ada 8, kita harapkan Insya Allah ada 3 lagi bank syariah baru tahun ini," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, ketiga bank tersebut adalah Bank BNI Syariah, Bank Jabar Syariah, dan bank syariah milik grup Maybank. Menurutnya, dua di antaranya sudah siap beroperasi di semester I-2010 ini, sementara sisanya di semester II-2010.

"Kalau BNI dan Bank Jabar sudah oke, semester I ini saya kira sudah bisa berjalan. Kalau Maybank baru bicara, belum ada laporan resmi, tapi mungkin bisa di semester II nanti," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan adanya tambahan bank syariah baru, target aset bank syariah tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp 97 triliun. Hingga maret 2009, aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 70,8 triliun.

"Target konservatif kita tahun ini kan Rp 72 triliun, tapi sampai Maret saja sudah Rp 70,8 triliun. Jadi kita pakai target moderat Rp 97 triliun," ungkapnya.

Dengan angka aset per Maret tersebut, maka total pangsa pasar syariah terhadap perbankan nasional mencapai 2,78%. Selain 8 bank syariah, saat ini juga terdapat 25 unit usaha syariah dan 143 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS).

Total dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah sepanjang 3 bulan pertama tahun 2010 mencapai Rp 52,8 triliun, sedangkan total pembiayaan sebanyak Rp 50,2 triliun. Rasio pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) perbankan syariah nasional berada di level 4,53%.

"Pengembangan syariah saat ini tidak bisa hanya mengandalkan beragam iklan, campaign dan seminar, tapi harus langsung bersentuhan dengan nasabah melalui kantor cabang syariah," ujarnya.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads