Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengusung sembilan program reformasi di bank sentral jika dirinya terpilih.
"Saya mempunyai sembilan agenda reformasi di Bank Indonesia terutama fokus kepada bidang pengawasan," ujar Perry dalam Pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia di Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu (05/05/2010).
Perry memaparkan, sembilan agenda reformasi tersebut terbagi atas beberapa poin penting. "Empat poin di bidang pengawasan perbankan, tiga poin di bidang kebijakan moneter dan dua poin dibidang kelembagaan Bank Sentral," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reformasi di bidang Pengawasan Perbankan
1. Penegakan ketentuan pengawasan bank.
2. Peningkatan tatakelola good coporate governance.
3. Perlindungan pemberdayaan nasabah.
4. Penguatan peran Bank Sentral di perbankan syariah, BPR dan UMKM.
Reformasi di bidang Kebijakan Moneter
5. Reformasi dalam stabilisasi rupiah.
6. Reformasi dalam hal penurunan suku bunga kredit
7. Koordinasi antara bank sentral dengan pemerintah.
Reformasi di bidang Kelembagaan
8. Reformasi dalam hal penguatan kepemimpinan Bank Indonesia.
9. Reformasi dalam hal peningkatan akuntabilitas dan tranparansi publik.
Perry memang lebih mengutamakan sektor pengawasan di Bank Sentral. Belakangan pengawasan Bank Indonesia sempat dinilai lemah akibat kasus Century.
"Sektor pengawasan merupakan mandat yang diberikan masyarakat kepada Bank Indonesia. Maka tanpa adanya pengawasan yang kredibel citra Bank Indonesia akan tercoreng," ungkapnya.
(dru/ang)











































