Demikian disampaikan Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam paparan public di Hotel Ritz Calton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (2/6/2010).
"Kalau pinjaman, tetap dijaga pertumbuhannya di 25-30%. Kalau mau konservatif, 25% lah. Tetap dari Consumer dan UMKM," ungkap Parwati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NIM kita juga sudah cukup tinggi di level 56%, dengan adanya cross selling. Dan akan kita jaga. Plus minus akan segitu. LDR kita juga lebih baik," paparnya.
Perseroan juga menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) naik 25% menjadi Rp 37,76 triliun. Posisi DPK sampai akhir tahun 2009 tercatat Rp 30,21 triliun.
Deposito tetap mendapat porsi terbesar dalam pengelolaan DPK. Jumlahnya mencapai Rp 15,1 triliun, atau 40% dari total portofolio DPK perseroan. Disusul kemudian jenis tabungan dan giro 30% atau setara dengan Rp 11,31 triliun.
Laba bersih juga akan naik 20-30% atau menjadi Rp 566,6 miliar di tahun 2010, dari posisi di akhir tahun 2009 sebesar Rp 435,86 miliar.
(wep/ang)











































