Agar Cicilan Enteng, BTN Minta Uang Muka KPR Lebih dari 10%

Agar Cicilan Enteng, BTN Minta Uang Muka KPR Lebih dari 10%

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Rabu, 23 Jun 2010 17:26 WIB
Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menilai uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 10 persen dari total harga rumah terlalu memberatkan debitor. Sebaiknya, uang muka rumah berada di kisaran 11-15 persen sehingga debitor bisa mendapatkan bunga yang rendah.

Demikian dikemukakan Direktur Utama BTN Iqbal Latanro di kantornya, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (23/6/2010).

"Kita minta (uang muka) kalau bisa lebih besar dari 10 persen, sekitar 11-15 persen. Karena kalau hanya 10 itu termasuk ke risikonya tinggi jadi bunganya juga tinggi," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Iqbal, meski uang muka yang disetorkannya cukup besar, tetapi nanti bunga yang diberikan oleh BTN bisa lebih rendah. Dengan bunga yang rendah maka bayaran cicilan KPR per bulannya tidak terlalu berat.

"Sekarang ini kan kalau mau uang muka bisa lewat mana saja. Kita banyak bekerja sama dengan pihak lain seperti Jamsostek," katanya.

Namun hal berbeda disampaikan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa yang menyatakan uang muka KPR bagi masyarakat sebaiknya 10 persen dari harga rumah. Ketentuan itu dikeluarkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam memperoleh rumah sederhana.

Sunarso menambahkan, ketentuan uang muka sebesar 10 persen dari harga rumah itu dirasakan cukup beralasan dan dapat dijangkau masyarakat.

Saat ini BTN juga sedang menggodok rencana kerjasama dengan PT Asuransi ABRI (Asabri) untuk menyediakan rumah bagi anggota ABRI yang masih tinggal di asrama dan rumah dinas.

"Kita sudah ketemu dengan Asabri, kelompok kerja sudah dibentuk. Nanti kita lakukan kerjasama setelahnya," ujar Iqbal.

(ang/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads