Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (31/07/2010).
"Memang kan saya kemaren cerita, bahwa perubahan kurs yang tiba-tiba menguat karena data ekonomi AS tidak menggembirakan sementara Asia termasuk Indonesia lebih baik dari perkiraan semula," ujar Darmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu memang ke SBI sebagian besar tetapi karena sekarang sudah diatur minimal holding sebulan, dana SBI cenderung tidak berubah.
"Selama Juli 2010 kalau tidak salah dari luar uang masuk kira-kira Rp 13-14 triliun, itu tapi semuanya terutama masuk di SUN baru yang kedua saham," jelasnya.
Ia mengatakan, derasnya dana asing yang masuk memang menyebabkan rupiah cenderung menguat kearah dibawah Rp 9.000 per dollar AS. "Tapi kita juga tidak diam saja, kita perhatikan kepentingan pelaku ekonomi termasuk antara eksporit dan impotir," tutupnya.
(dru/ang)











































