Menurut Direktur Operasional dan TI BNI Suwoko Singoastro, wilayah Jabodetabek mendapat porsi uang receh paling banyak karena tingkat permintaannya paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
"Jadi Jakarta itu dapat alokasi 40% dari total atau sekitar Rp 250 miliar, sisanya 60% atau sekitar Rp 400 miliar disebar di seluruh nusantara," katanya di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (19/8/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap tahun selalu begitu, pada waktu THR keluar itu nasabah narik uangnya dari kita (BNI) berupa pecahan kecil," jelasnya.
Khusus untuk daerah Jabodetabek, uang pecahan kecil yang disiapkan sebanyak Rp 250 miliar.
Uang sebanyak itu terdiri dari pecahan Rp 20.000 sebanyak Rp 76 miliar, Rp 10.000 sebanyak Rp 74 miliar, pecahan Rp 5.000 sebanyak Rp 68 miliar, Rp 2.000 sebanyak Rp 42 miliar, Rp 1.000 kertas sebanyak Rp 22 miliar, dan koin sebanyak Rp 700 juta.
Menurut Suwoko, permintaan uang Rp 10.000 baru menjadi yang paling banyak dicari oleh nasabah bank pelat merah itu. Ia menaksir, permintaannya dalam beberapa hari terakhir sejak diluncurkan uang baru tersebut sudah naik 70 persen dari permintaan hari biasa.
"Kita siapkan pecahan Rp 10.000 kan Rp 74 miliar, ini saya yakin masih bisa naik lagi," ujarnya.
(ang/dnl)











































