Mantan Deputi Gubernur Senior BI Anwar Nasution mengatakan Darmin Nasution harus bisa membersihkan nama BI dari ungkapan 'sarang penyamun'.
"Iya benahi sarang penyamun dan diperbaiki jangan sampai seperti di masa lalu. BI harus bebas dari tekanan-tekanan seperti di masa lalu," ujar Anwar ketika ditemui usai pelantikan Gubernur BI di Kantor Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (01/09/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain internal yakni komitmen politisi, pemerintah dan DPR diperlukan. Jangan recokin terus BI itu," tegasnya.
Mantan Ketua BPK itu juga mengharapkan agar pengawasan di bank sentral juga ditegakkan dan dibenahi. "Agar tidak lagi ada Bank Bali dan Bank Century. Itu harapan kita," tuturnya.
OJK Tidak Penting, Kualitas Yang Penting
Anwar juga mengungkapkan pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana akan melepas kewenangan pengawasan pada bank sentral tidak menjadi hal yang penting.
"OJK itu bukan tempat pengawasan di mana yang penting tapi harus kualitasnya. Jika kita lihat supervisi di Hong Kong dan Singapura saja nggak ada gitu-gituan," ungkapnya.
Padahal, sambung Anwar, sektor keuangan mereka lebih besar. Menurut Anwar, Singapura saja tidak mempunyai bank sentral.
"Nah yang mengawasi itu lembaga otoritas moneter Singapura kok bisa berjalan aman-aman saja. Nah ini pasti ada yang salah di kita," katanya.
Lebih lanjut Anwar mengatakan, OJK tidak perlu diributkan namun bagaimana bersama-sama meningkatkan kualitas dan independensi dari bank sentral.
"Masa lalu itu sulit sekali bank sentral independen, maka saat ini fokus saja ke arah bagaimana menjaga independensi itu dan peningkatan kualitas BI," tukasnya.
(dru/dnl)