Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengungkapkan, kemampuan konsorsium asuransi tersebut belum bisa menanggung risiko dalam jumlah besar. Bapepam-LK merupakan pihak yang ditunjuk pemerintah untuk menindaklanjuti tawaran tersebut.
"Maipark selama ini sudah banyak melakukan penelitian mengenai risiko gempa bumi di Indonesia. Seharusnya perusahaan sudah dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan asuransi gempa bumi yang lebih baik. Kemampuannya untuk menahan risiko dalam jumlah besar tentu belum ada," ujar Isa kepada detikFinance di Jakarta, Senin (01/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Asuransi Maipark, Frans Sahusilawale mengatakan pihaknya telah siap bekerjasama dengan pemerintah. Menurutnya, anggaran bencana alam dari APBN belum dapat memenuhi tanggungan akibat bencana alam gempa bumi jika tidak ada kerjasama dengan perusahaan asuransi konsorsium.
Belakangan bencana alam memang secara beruntun melanda Indonesia. Sebelumnya terjadi banjir bandang di Wasior, papua dan juga tsunami Mentawai, Sumatera Barat dimana korban jiwa meninggal mencapai 500 orang. Selain itu terjadi juga letusan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
(dru/qom)