"Kita dalam akhir minggu Januari sudah beroperasi. Kita sedang siapkan sarana, prasarana, dan manajeman," jelas Presiden Direktur Grup Lippo Theo Sambuaga dalam acara donor darah di Plasa Semanggi, Jakarta, Kamis (16/12/2010).
Theo menambahkan, bank Nobu akan tumbuh dengan ditopang pada bisnis UMKM. Sepanjang tahun 2011 akan ada 10-15 kantor baru sebagai pelengkap cabang yang sudah beroperasi sebelumnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Manado dan Makasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ingin jadi bank besar, Lippo juga berencana menjadikan Bank Nobu sebagai bank milik publik dengan menjualnya ke pasar saham.
Bank National Nobu dulunya bernama PT Bank Alfindo Sejahtera. Pada 12 November 2010 bank tersebut menjelma menjadi PT Bank National Nobu. Pada tahun 2007, bank tersebut berada pada urutan terakhir yang memenuhi batas permodalan sebesar Rp 80 miliar sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI).
Grup Lippo telah mengambil Bank Nobu melalui anak usahanya, PT Kharisma Buana Nusantara. Lippo bekerja sama dengan grup Pikko dalam akusisi ini. Porsinya 60% milik Mochtar Riady, sisanya, 40% saham dimiliki Yantony Nio CEO Grup Pikko.
(wep/qom)