DPK Melonjak Tajam, Kinerja Bank Mutiara Masih Diragukan DPR

DPK Melonjak Tajam, Kinerja Bank Mutiara Masih Diragukan DPR

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Senin, 17 Jan 2011 14:31 WIB
Jakarta -

Pihak Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan manajemen Bank Mutiara (dahulu Bank Century) menyatakan kinerja Bank Mutiara terus membaik semenjak diambil alih LPS. Namun pihak DPR 'setengah percaya' dengan capaian kinerja tersebut misalnya terkait lonjakan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mutiara.

Anggota Komisi XI DPR-RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan begitu takjub dengan kinerja Bank Mutiara selama setahun terakhir. Sampai-sampai DPK Bank Mutiara melonjak dari Rp 5,9 triliun menjadi Rp 8,9 triliun selama 2010.

"Berapa sih bunga deposito-nya, sehingga meningkat," tanya Maruarar dengan nada menyindir di acara RDP LPS-Bank Mutiara dengan Komisi XI, Senin (17/1/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Maruarar menambahkan, jika memang itu benar, sudah seharusnya pihak marketing Bank Mutiara bisa menjadi acuan dalam menggenjot DPK perbankan. Apalagi, lanjut Maruarar, pihak LPS menyatakan tak ada dana BUMN yang mengisi DPK Bank Mutiara namun murni dana masyarakat.

"Kita harus belajar, betul-betul belajar," kata Maruarar.

Sementara itu anggota Komisi XI dari Franksi PAN Ismed, menyatakan keraguannya terkait lonjakan DPK Bank Mutiara. Ia mempertanyakan, apakah ini murni mekanisme pasar atau sengaja dipoles agar tampak terlihat baik.

"Ada yang memasukan dana Rp 3 triliun pada tahun 2010. Ini penting, apakah sesuai dengan market atau sengaja untuk memperbaiki ini," kata Ismed.

Anggota Komisi XI lainnya, Meutya Viada Hafid mengatakan, jika secara umum ditanyakan kepada anggota lainnya, mungkin tak semua orang percaya kinerja Bank Mutiara sekinclong sesuai dengan namanya atau bahkan layak dijual pada tahun 2011 ini.

Pihak manajemen, melalui Direktur Utama Bank Mutiara Maryono mengatakan, kinerja Bank Mutiara terus membaik misalnya tingkat GCG awalnya hanya 3,5 kemudian Desember 2009 sudah mencapai 2,43 dan September 2010 sudah menyentuh 2,35 atau masuk kelompok baik.

Selain itu kata dia, posisi aset Bank Mutiara pada 31 Desember 2008 masih Rp 5,5 triliun sementara 31 Desember 2010 sudah mencapai Rp 10,7 triliun.

"Dalam dua tahun kita dua kalikan aset ini," kata Maryono.

Bahkan kata dia, laba bersih Bank Mutiara di 2010 (unaudit) mencapai Rp 205 miliar. Sementara tingkat kredit macet turun dari 10,44% menjadi 4,48%. Berdasarkan proyeksi Bank Mutiara di tahun 2013, perseroan memperkiran aset Bank Mutiara mencapai Rp 22,7 triliun, jumlah DPK sebesar Rp 19,5 triliun, total kredit Rp 19,3 triliun, laba bersih Rp 641 miliar.

(hen/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads