"Laba tidak terlalu tinggi karena cost of fund naik sejalan naiknya BI Rate dan LPS. BTN sendiri tidak menaikkan bunga kredit sehingga memperlambat delta kenaikan laba kita. Ke depan kita dorong penurunan cost of fund ini," ujar Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Iqbal Latanro di kantornya, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Menurut Iqbal, berdasarkan kinerja perseroan per 31 Maret 2011, dari sisi aset BTN mencatatkan pertumbuhan sebesar 25,08% menjadi Rp 70,24 triliun bila dibandingkan dengan 31 Maret 2010 sebesar Rp 56,16 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara dari pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) per 31 Maret 2011, tumbuh 27,86% dalam setahun terakhir menjadi Rp 48,39 triliun dari Rp 37,85 triliun," jelasnya.
Sedangkan dari rasio-rasio keuangan BTN selama triwulan pertama 2011 tercatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,13%, tingkat kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 3,39%, marjin bunga bersih (NIM) 5,47%, ROA sebesar 1,93%, dan ROE sebesar 15,73%.
Iqbal menambahkan, sampai akhir tahun 2011 perseroan optimistis kredit bisa tumbuh diatas 24%. Hal ini seiring dengan masih tingginya permintaan akan KPR.
(dru/ang)











































