Hal ini diutarakan oleh Purbaya Yuda Sadewa, selaku Kepala Ekonom Danareksa dalam acara 4th Anniversary of IDX Investor Club di FX, Jakarta, Sabtu (11/6/2011).
''IMF ternyata tidak pintar-pintar amat, maka itu pantas jika kepalanya dipenjara,'' sindir Purbaya disambut dengan tawa para hadirin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
''Yunani dilanda hutang banyak, celakanya ditanggulangi IMF, tapi justru ketika IMF masuk, kebijakannya semakin konyol. IMF tidak terlalu pintar ternyata. Perekonomian Yunai masih resesi dan pengangguran terus meningkat, budget defisit terus membesar yang dibiayai dari hutang,'' ucap Purbaya.
''Dalam kondisi seperti ini, sangat dibutuhkan stimulus fiskal maupun moneter, namun yang dihadapi justru sebaliknya,'' timpal Purbaya menambahkan.
Diperkirakan, Yunani dapat terpuruk seperti Indonesia pada tahun 1998. Resikonya pun dapat menyebar dengan cepat ke negara sekelilingnya.
''Kalau sudah menyebar global dan ganggu ekonomi dunia, kita tidak akan ikut hancur. Pemerintah dan BI masih baik menangani ini, kita pun masih tumbuh,'' tanggapnya.
Katanya, meskipun kena gangguan, ekonomi Indonesia bisa turun 4-5%. Ekonomi Eropa sendiri masih menunjukkan tren membaik.
''Kita tidak usah panik, kalau panik bisa seperti tahun 1998. Kalau di Eropa, kita tunggu saja mana yang cepat, Yunani runtuh atau Eropa yang membaik,'' lanjutnya.
(nrs/ang)











































