Perusahaan pemeringkat Moody's mengancam akan menurunkan peringkat AS dari peringkat saat ini AAA karena masalah utang. Jika penurunan peringkat terjadi, Indonesia bakal makin kebanjiran dana asing.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono usai menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Jawa Barat-Banten-Jakarta di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/7/2011).
"Situasi ekonomi AS memang sudah kita perkirakan tidak sebaik perkiraan semula. Dampak di pasar keuangan akan menambah potensi inflow karena pelemahan dolar AS. Inipun masih managable buat perekonomian kita," jelas Hartadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Moody's mempertimbangkan pemangkasan peringkat AS karena bertambahnya kemungkinan batas utang sebesar US$ 14,3 triliun milik AS tidak akan dinaikkan pada tenggat waktu 2 Agustus mendatang.
Kegagalan menaikkan batas utang AS pada tenggat waktu bisa menyebabkan gagal bayar negara adikuasa tersebut, yang pada akhirnya bisa menghancurkan pasar finansial.
"Apa yang mulai menghantui Moody's dan beberapa orang lainnya adalah Kongres kemungkinan cukup bodoh untuk sesungguhnya membuat gagal bayar utang," ujar Cliff Draughn, chief investment officer Excelsia Investment Officer. (dnl/ang)











































