BI Berguru ke Malaysia Kembangkan Pangsa Pasar Syariah

BI Berguru ke Malaysia Kembangkan Pangsa Pasar Syariah

Herdaru Purnomo - detikFinance
Senin, 18 Jul 2011 10:09 WIB
BI Berguru ke Malaysia Kembangkan Pangsa Pasar Syariah
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menggandeng Bank Negara Malaysia untuk meningkatkan pangsa pasar industri syariah dalam negeri. BI melihat potensi perbankan syariah di Malaysia sangat baik dan memang menjadi acuan negara-negara lain.

"Potensi perbankan syariah di Malaysia sangat baik, terutama jadi acuan negara-negara lain. Dengan itu, kita akan melihat lebih jauh bagaimana Malaysia dapat mencapai pangsa pasar syariah yang baik dan besar," ujar Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution dalam sambutannya dalam acara "Joint High Level Conference on Islamic Finance" BI-Bank Negara Malaysia di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (18/7/2011).

Dijelaskan Darmin, Malaysia menjadi pemimpin industri keuangan syariah di negara Asia. Perbankan syariahnya telah berkembang sejak tahun 1983.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dimulai dari tabungan haji produk di sana yang berbeda 10 tahun dengan Indonesia. Di Malaysia perbankan syariahnya telah menguasai 22% pangsa total industri dengan memiliki 22 bank syariah serta pasar keuangan syariah yang memiliki pangsa 72% sukuk," tuturnya.

Darmin menambahkan, dengan melihat perkembangan tersebut di Indonesia yang memang memiliki penduduk Muslim yang cukup banyak akan melihat bagaimana Malaysia mengembangkan perbankan syariahnya.

"Bagaimana melayani pangsa pasar dan Indonesia akan melihat bagaimana cara Top Down yang digunakan Malaysia dimana dengan dukungan langsung dari pemerintahnya. Berbeda dengan Indonesia yang ternyata Bottom Up," jelas Darmin.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Sentral Malaysia Zeti Akhtar Aziz menekankan, memang lembaga keuangan Islam di dunia terus menunjukkan peningkatannya terutama industri perbankan syariah.

"Oleh karena itu harus didukung SDM (Sumber Daya Manusia) di industri syariah yang cukup besar. Dan sangat diperlukan pengembangan kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia," katanya.

Menurutnya, keuangan Islam alias industri ekonomi syariah kini telah berkembang pesat dan menjadi bagian penting transaksi lintas negara.

"Bagi Indonesia-Malaysia ada peluang strategis untuk memperkembangkan lagi keuangan Islam dan merangsang bersama transaksi lintas negara Islam ini," kata Zeti.

(dru/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads