"Kredit UMKM keseluruhan Rp 436,7 triliun per Juni, NPL-nya 4,59% gross," ujar Deputi Direktur Direktorat Kredit UMKM dan BPR Mahdi Mahmudy ketika ditemui di sela acara pagelaran Kridaya 2011 di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2011).
Dijelaskan Mahdi, untuk memangkas tingkat NPL tersebut bank sentral tengah membuat kajian untuk membentuk pemeringkatan calon debitur UMKM dengan melakukan kerja sama dengan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Universitas Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya pemeringkatan khusus debitur UMKM tersebut, Mahdi mengharapkan tingkat NPL bisa turun dari posisi saat ini yang hampir di level 5%.
"Dengan ada peringkat itu ya tentunya secara tidak langsung menekan NPL, tentunya kalau semakin tinggi ratingnya, semakin baik UMKM itu, dia resikonya juga rendah ya. Ya kita harapkan pasti turun," jelasnya.
Pada bagian lain, Mahdi mengayakan dari sisi suku bunga di segmen UMKM pada dasarnya masih bisa turun tetapi memang dipengaruhi berbagai variabel. Selain dari biaya bank sendiri, tingkat inflasi juga turut memberikan andil.
"Suku bunga sekitar 14%. Kalau inflasinya turun kita harapkan biaya bank juga turun, kalau biaya bank turun kita harapkan tingkat suku bunga turun. Jadi variabelnya banyak sekali untuk masalah bunga ini," jelas Mahdi.
(dru/ang)